Kamis, 05 Januari 2012

Efisiensi Biaya dan Peningkatan Hasil ACUAN SUBAK IKUTI YARNEN BALI MADANI (Edisi 01/2012)

Program Yarnen (bayar panen) Bali Madani telah berjalan dengan baik di Subak Margaya, Denpasar Barat dan di Subak Renon, Denpasar Selatan. Program yang dirintis Unit Agro Kharisma Farm dari Koperasi Kharisma Madani Denpasar ini, merambah ke wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Denpasar Timur, sebagian Denpasar Selatan dan Denpasar Utara. Pelaksanaan kegiatan ini terpacu dari hasil panen dari program yang telah dilaksanakan oleh peserta sekolah lapang khususnya di Subak Margaya dan Pagutan, Denpasar Barat yang telah berakhir awal Desember 2011.

Keberhasilan penerapan program Yarnen di beberapa subak di Denpasar dengan perlakuan pupuk organik Agrodyke pada tanaman padi, tanpa penggunaan pupuk anorganik seperti Urea, telah menarik minat para petani untuk menjadi bagian dari program tersebut.

“Menurut hasil ubinan pada pertengahan November 2011, padi yang digarap dengan pupuk Agrodyke oleh Jro Mangku Madri diperoleh hasil 7 ton per hektar. Perlakuan tersebut tanpa memakai pupuk dasar seperti Urea, KCL, maupun Ponska. Pada saat pengolahan lahan sudah diberikan pupuk dasar kotoran sapi,” jelas Wayan Cita,SP., Kepala Bidang Pengkajian Teknologi Pertanian dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kota Denpasar.

Hasil panen dengan perlakuan pupuk dasar, dan dilengkapi pupuk Agrodyke kata Wayan Cita, diperoleh hasil 12 ton per hektar. Dihitung dari segi biaya produksi, ternyata perlakuan dengan pupuk Agrodyke saja, lebih murah satu setengah juta rupiah. “Nah, apakah dengan perlakuan seperti itu di wilayah Denpasar Utara dan Timur akan mendapatkan hasil yang sama? Untuk membuktikannya, kami dari pihak Dinas Pertanian dan Hortikultura Denpasar  mengajak Koperasi Kharisma Madani selaku penggagas program sekaligus supplier pupuk Agrodyke, untuk menerapkannya di beberapa subak di wilayah kami,” terangnya.

Akhir pelaksanaan sekolah lapang di Subak Pagutan, terungkap beberapa hal yang terkait dengan perlakuan pupuk Agrodyke dan bio urine plus. “Secara umum terjadi peningkatan hasil produksi, yang biasanya diperoleh 7 ton per hektar, kini 9 ton,” terang AA Wirawan, Pekaseh Subak Pagutan, Denpasar Barat.
Di Subak Pagutan, sangat jarang petani menjual hasil panennya. Umumnya hasil panen disimpan untuk konsumsi rumah  tangga sendiri. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan koperasi untuk saat ini belum bisa dipenuhi.    

Mulai Menggeliat

Aktivitas petani di wilayah Denpasar Timur kini mulai menggeliat menyusul selesainya perbaikan bendungan yang mengairi sawah-sawah di kawasan itu, yang hampir empat bulan dikerjakan. Beberapa  subak di wilayah Denpasar Timur yang akan ikut program Yarnen Bali Madani -- Subak Pemanis, Paang, Taman, Saba -- dengan luasan sekitar 17 hektar kini sudah mulai memperlihatkan aktivitas. “Luasan tersebut akan terus bertambah, mengingat sebagian besar telah selesai panen,” ungkap Nyoman Gedoran, Pekaseh yang mengendalikan keempat subak di kawasan itu.

 Kata Gedoran, para petani tertarik mengikuti program ini setelah mendengar hasil yang dicapai para petani Subak Margaya dengan efisiensi biaya produksi. Selain itu, pupuk Agrodyke dikatakan mampu memperbaiki struktur tanah, menetralisir pH tanah, serta mengurangi residu yang bersifat racun. “Pada musim tanam Desember 2011 – Maret 2012 ini kami coba ikut program Yarnen dengan memakai tekonologi pupuk Agrodyke ini,” katanya.

Sementara di wilayah Denpasar Utara, Subak Umalayu menyatakan akan mencoba mengikuti program arnen ini dengan luasan yang direncanakan 20 hektar. “Saat ini petani kami sedang menunggu traktor untuk mengolah lahan,”  jelas Made Suarta, Pekaseh yang membawahi Subak Umalayu dan Anggabaya, saat sosialisasi di subak itu, Kamis 22 Desember 2011.

Dalam diskusi bertempat di Balai Banjar Anggabaya, juga dibahas perihal penanganan pasca panen yang akan dikerjasamakan dengan perusahaan penggilingan setempat. Lebih diutamakan agar kelompok tani yang sudah ada, mau mengambil pekerjaan tersebut. Sebab, selain akan menambah kas kelompok, yang paling penting menghidupkan kembali sekehe manyi yang pernah ada. Pihak koperasi sebagai penyelenggara program akan membeli berasnya. Demikian penjelasan Wayan Cita kepada krama petani Subak Umalayu.
Sedangkan Gebrakan di Subak Renon, Densel, yang diprakarsai oleh pengurus baru, membawa angin segar kepada pengurus subak yang ada di wilayah Denpasar Selatan. Di antaranya Subak Intaran Kangin yang dikomandani Ketut Subamia. Setelah panen di Subak Sanur, mereka, kata Wayan Cita akan segera menghubungi pihak koperasi.  

Seiring waktu berjalan,  banyak hikmah yang didapat dalam mengawal program Yarnen Bali Madani. “Ke depan, pihak koperasi akan membagi pekerjaan dari hulu ke hilir yang selama ini telah dilaksanakan. Kami ingin memberdayakan kelompok tani dengan lebih baik lagi sehingga meningkatkan potensi ekonomi setempat,” tandas Putu Sumedana Wahyu, Ketua Koperasi Kharisma Madani. (cuk)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)