Kamis, 05 Januari 2012

Khama Bali Travel LEBIH FLEKSIBEL, LEBIH NYAMAN (Edisi 01/2012)

5-7 Desember lalu, Fakultas MIPA FKIP PGRI Bali telah melaksanakan kegiatan studi banding ke Jakarta, Bogor dan Bandung. Acara yang memang rutin digelar setiap tahun ini diharapkan mampu memberikan peningkatan terhadap kualitas mahasiswa yang saat lulus nanti akan menjadi pengajar. Tentu kesan yang tersimpan dalam ingatan peserta tak hanya tentang objek yang dikunjungi,  pelayanan dari biro perjalanan (travel) yang menangani perjalanan tersebut menjadi sesuatu yang tak terpisahkan.

Dalam acara studi banding kali ini, IKIP PGRI mempercayakannya pada Khama Bali Travel. Meski hanya perjalanan selama 3 hari, tentu banyak kesan yang didapat selama perjalanan. Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi IKIP PGRI Bali, Drs. I Gusti Bagus Arthanegara , SH, MH, MPd., menceritakan meski studi banding kali ini ditangani oleh sebuah travel yang tergolong baru, akan tetapi ia merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan.

Fleksibilitas menjadi kesan tersendiri bagi Arthanegara. Jika biasanya travel sangat "saklek"dengan schedule yang ditetapkan, ternyata ini tidak terjadi bersama Khama Bali. Pihak travel cukup mengerti dan bisa memahami kondisi yang ada. Fleksibilitas itu membuat para peserta bisa melakukan perjalanan dengan nyaman tanpa harus dikejar-kejar. Dampaknya tentu bukan hanya pada kenyamanan peserta, tetapi juga hasil optimal yang bisa didapat para peserta.

"Fleksibilitas yang diberikan pihak travel membuat kami merasa sangat nyaman. Karena tidak dikejar-kejar  waktu, para peserta bisa fokus dalam mengikuti semua kegiatan. Dengan demikian mereka mendapatkan hasil yang optimal. Fleksibilitas memang menjadi bagian dari konsensus yang memang telah disepakati sebelum keberangkatan," ujarnya.

Dari sisi pelayanan, meski ada beberapa bagian yang harus ditingkatkan, ia merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Bahkan saat ada peserta yang sakit, pihak travel juga menanganinya. "Memang tidak mudah menangani 200 orang lebih, tetapi pelayanan yang diberikan cukup memuaskan. Dari sisi pembiayaan juga cukup rasional dan sesuai dengan kualitas pelayanan," puji Arthanegara.

Pendapat serupa disampaikan dekan FPMIPA IKIP PGRI Bali, Drs. I Wayan Suanda, SP, MSi. Antara harga yang dibayarkan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Bahkan jika dibandingkan dengan travel yang menangani studi banding tahun-tahun sebelumnya, ia merasa ada peningkatan kualitas pelayanan. Bahkan saat jumlah peserta melebihi prediksi awal, travel tetap bisa memberikan pelayanan yang memuaskan.

"Awalnya kami memprediksi peserta yang ikut studi banding hanya 80%,  ternyata 100% peserta ikut dalam kegiatan kali ini. Dari sekian kali studi banding penanganan kali ini termasuk yang terbaik. Bahkan meskipun jumlah peserta melebihi prediksi, ternyata hal ini tak menurunkan pelayanan yang diberikan," ujarnya.

Suanda juga mengaku merasa nyaman bekerja sama dengan Khama Bali Travel, jika sebelumnya dalam setiap acara studi banding mereka selalu dikejar-kejar untuk menepati waktu yang telah dijadwalkan, kali ini tak terjadi. Pihak travel bisa memahami jika ternyata peserta berada di suatu objek sedikit lebih lama dari jadwal yang telah ditetapkan.

Yang paling berkesan dari perjalanan kali ini karena semua tiket masuk juga telah ditanggung pihak travel. Ini berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya dimana seringkali hanya mahasiswa yang mendapatkan tiket masuk objek, sementara dosen harus membeli tiket jika ingin turut masuk.

"Dulu pernah ada kejadian kami semua dibagikan tiket, tetapi begitu akan masuk justru tiket yang dipegang dosen diminta, mereka bilang tiket hanya untuk mahasiswa. Kami yang dimintai tiket tentu merasa malu. Kali ini semua mendapatkan tiket. Kalau harus mengantre, itu merupakan hal yang biasa. Kami sangat memakluminya karena memang sulit menangani orang dalam jumlah banyak," ungkapnya.

Pelayanan kesehatan juga menjadi catatan penting. Saat ada peserta yang jatuh sakit. Selain diobati dengan menggunakan obat-obatan yang memang telah disediakan di setiap bus, Khama Bali juga memiliki rujukan di tempat tujuan. Saat ada peserta sakit, mereka tidak sampai ditelantarkan dan langsung dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Hal ini juga menunjukkan pihak travel bertanggung jawab dan bisa menghormati kesepakatan yang telah dibuat di awal sebelum pelaksanaan studi banding. Bahkan sampai cenderamata dan dokumentasi berbentuk CD juga disediakan pihak travel. Dan dari 3 hari perjalanan baik Arthanegara maupun Suanda merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. (ayu)
 
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)