Rabu, 04 Januari 2012

UKM GO GLOBAL, MENGAPA TIDAK? (Edisi 01/2012)

Dengan berkembangnya teknologi, dunia yang tak terhingga menjadi sangat terjangkau. Antar benua dapat langsung terhubung hanya dalam hitungan detik. Perbedaan waktu dan jarak bukan lagi masalah. Setiap saat komunikasi dapat dilakukan. Tidak hanya mendengar suara, tetapi juga melihat wajah, seolah-olah tak ada jarak yang terentang. Dunia global sungguh sangat menjanjikan. Semua dapat diglobalisasi. Apa yang terjadi di Amerika, saat itu juga dapat disaksikan di Indonesia. Begitu juga dengan belahan dunia lainnya. Perdagangan pun menjadi begitu terbuka. Apa yang ada di dunia Timur dapat segera berpindah ke dunia Barat hanya dengan sekali ’klik’ dan transaksi pun berlangsung. “Betapa hebatnya teknologi..ckckckck…”, Pekak Putu berdecak kagum, “dan betapa kecilnya dunia saat ini.”

    Pasar global bisa jadi ladang emas bagi para pengusaha yang ingin meluaskan pemasaran produknya. Pekak Putu jadi mulai mereka-reka, “Kalau demikian bebasnya pasar dunia sekarang, tentu tidak menutup kemungkinan UKM pun bisa ikut bersaing di dalamnya.”

“Nyoman, menurutmu apa bisa UKM kita masuk ke pasar global?” tanya Pekak Putu kepada Bli Nyoman Coblong yang sedang asyik menonton siaran langsung Liga Premier. Bli Nyoman Coblong menoleh dengan wajah heran. “Kenapa tiba-tiba Pekak bertanya begitu? Tentu saja bisa, Pekak. Ini yang sedang saya tonton apa bukan produk pasar global?”Bli Nyoman malah balik bertanya pada Pekak Putu.

“Ya, bisanya sih pasti bisa, tapi namanya persaingan internasional kan tidak semudah menekan remote televisimu itu.” Pekak Putu menggeser duduknya ke sebelah Bli Nyoman. “Maksudku, apa saja yang perlu dipikirkan agar UKM kita yang modalnya pas-pasan bisa sukses berkiprah di pasar global.”

“Waduh…kalau mau cari tahu, ya kita harus pakai produk pasar global juga nih sepertinya, Pekak,” kata Bli Nyoman nyengir sambil menekan tombol off televisinya dan segera membuka www.google.com.

“Nah, menurut beberapa pakar ekonomi makro, begini ini Pekak, cara utama untuk memasuki pasar asing,” kata Bli Nyoman dan memperlihatkan hasil penjelajahannya di dunia maya. Yang pertama adalah ekspor tidak langsung dan ekspor langsung. Kelebihan ekspor tidak langsung, adalah investasi lebih kecil : perusahaan tidak harus membentuk departemen ekspor, tenaga penjualan luar negeri, atau sejumlah kontak internasional, risiko lebih kecil, karena perantara pemasaran internasional membawa pengetahuan dan layanan pada hubungan tersebut, penjual akan lebih sedikit membuat kesalahan. Yang kedua adalah melisensikan produk. Cara ini relatif sederhana untuk terlibat dalam pemasaran internasional. Yang ketiga, dapat dilakukan joint venture; usaha patungan atau bekerja  sama untuk memasuki pasar asing.

“Wah, kalau langkah-langkah teoritis besar seperti itu, ya lebih layak untuk pemikiran perusahaan nasional, Nyoman,” kata Pekak bersungut-sungut. “Ini UKM…UKM !!!”

“Sabar, Pekak. Ini kan baru teori para pakar. Implementasinya tergantung kreativitas masing-masing UKM.” Bli Nyoman menenangkan Pekak Putu yang mulai meninggi. “Kalau menurut saya, kreativitas dan inovasi menjadi kekuatan Indonesia dalam menghasilkan produk-produk dengan merek sendiri untuk pasar global. Yang penting, kita tahu negara mana yang jadi tujuan ekspansi pemasaran kita, dan kita pelajari budaya serta kebijakan ekonomi setempat.”

“Terus menurut kamu, ekspor barang  ke luar negeri itu gak pakai duit?” Pekak Putu masih dalam temperamen tinggi. “Ya tahu, Pekak. Itu kan tugas pemerintah juga untuk ikut memikirkannya. Masak cuma bisa ngasi modal aja. Ekspansi pun harus dipikirkan, kalau ingin ekonomi mikro dan ekonomi makro berkembang dengan sama baiknya. Lagipula dengan semakin banyaknya produk bangsa yang beredar di manca negara, itu berarti eksistensi bangsa ini semakin diakui.” Pekak Putu manggut-manggut mendengar argumentasi Bli Nyoman Coblong.

“Jadi sebenarnya peluang UKM itu besar juga ya, kalau ingin masuk pasar global. Apalagi untuk UKM di Bali yang kebanyakan produknya adalah hasil karya seni dan homemade.” Pekak Putu tersenyum lega. ”Aku jadi ikut optimis UKM kita bisa berkembang, asalkan pemerintah tetap ikut aktif, dan tidak hanya sekali lempar umpan.”

Bli Nyoman Coblong ikut tersenyum lega melihat Pekak Putu sudah kembali pada suhu normal. ”Jadi sekarang kalau ada yang menanyakan apakah UKM bisa ikut berkiprah di pasar global? Jawabannya cuma satu ya, Pekak : Kenapa tidak?”
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)