Sabtu, 31 Maret 2012

PERTANIAN PERKOTAAN PERLU TEROBOSAN (Edisi III/2012)

Sabtu pagi, 18 Februari 2012, seorang petani tampak asyik “matekap “ di sebuah lahan pertanian di Subak Lungatad Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Sebuah pemandangan yang sangat jarang ditemukan di lahan pertanian di Bali, apalagi di Kota Denpasar.
“Kalau saja petani kita masih mempertahankan budaya matekap ini ya, pasti asyik,” ujar seorang warga yang menyaksikannya.

Sayang memang, aksi sang petani bukanlah aksi sungguhan. Dia hanya sedang mengikuti lomba matekap yang tengah digelar Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka hari ulang tahunnya yang ke-20. Kegiatan yang dirangkai dengan Rembug Tani dan Gelar Teknologi Pertanian itu digelar Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar bekerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Denpasar dalam rangka melestarikan budaya matekap sebagai salah satu budaya pertanian yang mendukung visi Kota Denpasar sebagai kota berwawasan budaya.
Selain lomba matekap, juga digelar lomba cerdas tangkas yang diikuti petani dan peternak serta lomba penanaman benih dengan menggunakan alat berteknologi sederhana bernama Sider.

Apakah Pemerintah Kota Denpasar akan kembali menggalakkan budaya matekap? Ternyata tidak. Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyebut, lomba tersebut hanya dilakukan dalam rangka untuk lebih memantapkan pertanian perkotaan tanpa meninggalkan budaya lokal.  Hal tersebut selaras dengan visi kota Denpasar yaitu Denpasar kreatif  berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan. “Dengan demikian,
budaya lokal jangan sampai ditinggalkan. Namun jangan sampai gagap teknologi,”  tegas Rai Mantra.
Mempertahankan lahan pertanian di wilayah perkotaan bukanlah hal mudah. Problema klasik itu pula yang dihadapi para petani di Kota Denpasar. Pesatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan, pertokoan, atau bahkan perhotelan, semakin sulit dibendung.

Pemerintah Kota Denpasar kini mulai memperkenalkan teknologi-teknologi sederhana dalam rangka membuat petani lebih senang bertani. Salah satunya yakni pengenalan alat penanaman benih dengan teknologi sederhana bernama Sider. “Upaya tersebut hendaknya dari tahun ke tahun perlu terus ditingkatkan dalam upaya memotivasi petani menerapkan teknologi.

“Seiring dengan perubahan pertanian menuju pertanian perkotaan perlu terus digali dan diupayakan terobosan-terobosan teknologi yang dapat memudahkan petani dalam bekerja di lahan pertaniannya. Di samping itu, dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan di Kota Denpasar,” ujar Rai Mantra yang dalam kesempatan itu juga menyerahkan bantuan 40 unit sider
kepada petani dengan harapan petani dapat memaksimalkan penggunaannya.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar menyatakan siap memberikan bantuan kepada petani, asalkan apa yang dibutuhkan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan petani. Rembuk Tani ini juga digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana harmonisasi antara petani dengan penyuluh mengenai transfer ilmu bidang pertanian.

Untuk tahun 2012 ini, Lomba Gelar Teknologi meliputi Lomba Cerdas Tangkas,
Lomba Matekap dan Lomba menggunakan alat sider. Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, Ambara Putra mengatakan kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahun guna mewujudkan kota berwawasan budaya serta mensosialisasikan teknologi hemat tenaga kerja dan waktu. (viani)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)