Minggu, 22 April 2012

HAMBATAN MENUJU BALI ORGANIK (Edisi IV/2012)

Upaya menjadikan Bali sebagai pulau organik, menghadapi banyak hambatan. Program Bali Organik 2013 yang didengung-dengungkan sejak tiga tahun terakhir, ternyata tidak menargetkan penerapan sistem pertanian organik di seluruh lahan pertanian Bali.

"Program Bali Organik 2013 itu maksudnya adalah di 2013 kita harapkan sudah ada produk-produk pertanian organik dari petani kita yang masuk hotel, restoran, berupa sayur-mayur, buah-buahan, maupun tanaman hias. Setidaknya 25-40 persen produk pertanian yang ada di pasar merupakan produk organik di tahun itu. Artinya, kita menargetkan proses menuju organik itu sudah jalan," jelas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Made Putra Suryawan.

Saat ini diperkirakan baru sekitar 25.000 hektar dari total 81.908 hektar luas areal pertanian di seluruh Bali yang sudah mulai merintis pertanian organik. Namun sebagian besar belum menerapkan pertanian organik sepenuhnya, melainkan semi organik dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan menambah pupuk organik. Jumlah tersebut terdiri atas 15.000 lahan pertanian yang mengikuti program sistem pertanian terintegrasi (simantri) dan 10.000 lahan pertanian yang mengikuti program subsidi ganda pupuk organik.
Kata Suryawan, menjadikan Bali sebagai pulau organik membutuhkan waktu yang tidak pendek. Dengan asumsi tidak terjadi gangguan biotik maupin abiotik seperti anomali cuaca dan lainnya, sebuah lahan pertanian diperkirakan membutuhkan waktu paling minim 8 tahun untuk bisa mendapat sertifikasi organik. Pasalnya, upaya menetralisir kandungan bahan kimia buatan dalam tanah tidak bisa serta merta. "Tetapi kalau ada problem-problem biotik dan abiotik seperti anomali cuaca seperti sekarang, bisa mundur lagi," jelasnya.

Langkah Terobosan

Organik dilakukan secara bertahap, untuk menjaga stabilitas produksi pertanian, terutama padi yang menjadi sumber pangan utama. Saat ini produksi padi Bali rata-rata mencapai 870 ton gabah kering giling per tahun.  Jumlah produksi tersebut menjadikan Bali sebagai salah satu provinsi yang mengalami surplus beras.
Peralihan dari pertanian anorganik ke pertanian organik dipastikan bakal menyebabkan menurunnya kapasitas produksi pada tahap awal, karena ada proses penyesuaian tanah. "Saya tidak bisa memprediksi berapa besar penurunannya, karena setiap lahan berbeda-beda. Yang pasti akan terjadi penurunan produksi di tahap awal," kata dia.

Suryawan mengaku tidak mau terjadi stagnasi produksi padi di Bali yang mengancam ketahanan pangan, hanya karena penerapan pertanian

organik secara terburu-buru. "Ketahanan pangan kita akan turun akibat pertanian organik. Saya tidak mau itu terjadi. Karenanya yang organik jalan, yang tidak organik tetap jalan untuk pemenuhan kebutuhan pangan," kata dia.

Namun upaya menuju Bali Pulau Organik dipastikan tetap berjalan. Salah satunya dengan kebijakan pengurangan subsidi pupuk anorganik secara bertahap, dan penambahan subsidi pupuk organik. Di tahun 2011 ini, dari total subsidi pupuk Rp 4 miliar, hanya Rp 1 miliar digunakan untuk pupuk anorganik, sisanya untuk pupuk organik. Pada 2012, seluruh subsidi pupuk anorganik akan dihapuskan. "Jadi total subsidi Rp 4 miliar kita berikan dalam bentuk pupuk organik," kata dia.

Upaya menuju Bali organik juga diupayakan dengan memfasilitasi kelompok-kelompok tani organik mendapatkan sertifikasi dari lembaga independen. Hingga 2011 ini, sudah ada 12 kelompok tani yang mengantongi sertifikat produk

organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman. Produk pertanian yang disertifikasi beragam, mulai dari buah manggis, buah anggur, beras, sayur mayur, dan tanaman hias. Proses sertifikasi itu pun dibiayai langsung oleh Pemerintah Provinsi Bali. "Proses sertifikasi perlu biaya yang lumayan tinggi, dari 20 hingga 40 juta per satu sertifikat. Karenanya proses sertifikasi ini kita lakukan bertahap. Ini sebagai bukti bahwa komitmen kuat kita mewujudkan Bali organik," tegas Suryawan.

Upaya menuju Bali organik, tambah dia, terutama dirintis melalui kelompok-kelompok tani simantri (sistem pertanian terintegrasi) binaan pemerintah. Saat ini, sudah ada 150 kelompok simantri yang dibina pemerintah, dengan rata-rata jumlah petani 50 orang per kelompok. "Sekitar 40 persennya sekarang sudah mengarah ke pertanian organik. Setidaknya, mereka sudah mengurangi 75 persen penggunaan pupuk anorganik. Tetapi tentu perlu proses, tidak serta merta organik," katanya.

Ketua Yayasan Bali Organic Association (BOA), Luh Kartini, mengakui program Bali Organik sangat positif. Menjadikan Bali organik sangat mendesak mengingat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan sudah cukup merusak alam Bali. "Tetapi memang perlu komitmen kuat untuk bisa menerapkan ini. Gerakan Bali organic harus didukung semua pihak, baik sektor pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, petani, pelaku pariwisata, dan lainnya," kata Kartini.

Diakui, beberapa pihak menyatakan program Bali Organik hanya sebagai lips service. "Namun sebenarnya tidak masalah disebut lips service. Setidaknya, sudah ada suatu gerakan di sini untuk menjadikan Bali organik. Ini sesuatu yang bagus, dan perlu kerjasama kita semua. Tidak bisa pemerintah sendiri," tambahnya.
Dikatakan, BOA sudah mendorong Bali organic sejak lama melalui berbagai kampanye. Namun upaya mendorong bali organic tersebut diakui tidak mudah, karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkungannya. "Dan dengan dicanangkannya Bali Organic oleh pemerintah sekarang, ini satu kemajuan yang luar biasa sebenarnya. Dulu kita bermimpi untuk mendapat dukungan, sekarang ternyata sudah ada dukungan. Mari kita berpikir positif, bahwa segala sesuatu butuh evaluasi, ada kekurangannya jelas. Justru saatnya sekarang publik mendorong kekurangan-kekurangan ini. Saatnya semua pihak ikut ambil peran," harapnya. (viani)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)