Sabtu, 28 Juli 2012

DRY ICE AWET, AMAN DAN PRAKTIS (Edisi VII/2012)

Saat salah satu kerabat kita meninggal dunia, ada kalanya jenazah tak langsung bisa dikubur atau dikremasi karena berbagai hal. Dalam kondisi seperti ini, keluarga yang ditinggal tak hanya berduka. Tak jarang masalah juga menyertai, terutama bagaimana menjaga jenazah bisa tetap dalam kondisi baik. Selama ini penyuntikan formalin atau penggunaan es batu sering menjadi solusi. Hanya saja hasilnya kurang maksimal dan sangat merepotkan.

Sebuah solusi baru yang memberi hasil optimal dalam pengawetan jenazah ditawarkan oleh CV Sriwijaya, dengan penggunaan dry ice atau es kering. Berbeda dengan es batu biasa yang terbuat dari air, Dry ice dibuat dengan menggunakan gas CO2 yang dipadatkan hingga menjadi balok es.

Mulyono, pemilik CV Sriwijaya mengungkapkan, jika dibandingkan dengan es batu biasa, dry ice memiliki berbagai keunggulan. Utamanya dalam proses pengawetan jenazah. Dry ice memiliki suhu yang sangat dingin berkisar -70oC sampai -80oC. Bandingkan dengan es batu biasa yang suhunya hanya 0oC sampai -15oC.
“Karena suhunya sangat dingin, dry ice dapat menghambat pembengkakan dan kerusakan pada jenazah secara maksimal. Jika menggunakan formalin, jenazah menjadi biru-biru, baunya juga sangat menyengat. Sementara  kalau dengan es batu, jenazah akan bengkak. Tapi kalau menggunakan dry ice hasilnya sangat bagus terlihat seperti orang tidur. Bahkan seperti yang kami tangani setelah dua bulan disimpan dengan dry ice juga masih tetap bagus,” ujarnya.

Saking dinginnya, jenazah dalam kondisi rusak, memiliki luka terbuka, atau terus mengeluarkan cairan, juga bisa diatasi dengan dry ice in. Karena terbuat dari gas, maka proses pelepasannya juga akan langsung menjadi gas dan bukan air. Ini juga akan memudahkan karena hasilnya kering dan tidak menggenang sehingga tak perlu dibersihkan.

Di samping untuk mengawetkan jenazah, beber Mulyono,  dry ice juga sangat baik digunakan untuk pengawetan dalam pengiriman daging, ikan, keju, buah, ice cream dan lainya. Meski terbuat dari CO2, Mulyono menjamin produknya ini sangat aman karena CO2-nya sendiri didapat dari alam. Keamanan produknya telah dibuktikan dengan ISO 9002 dan adanya sertifikat halal.

Memang, jika dibandingkan dengan es batu biasa, harga dry ice relatif lebih mahal. Per kilo dry ice dijual Rp 25 ribu. Hanya saja hasil yang didapat juga jauh lebih baik. Bagi pembeli yang ada di seputaran Denpasar dan Kuta, Mulyono menyediakan layanan pesan antar secara gratis. Bahkan sebelum menggunakan dry ice, konsumen juga bisa berkonsultasi yang juga diberikan secara gratis. Tak hanya itu. CV Sriwijaya juga melayani konsumen 24 jam.

Timbangan Akurat

Pengalaman mendapat pertanyaan kebenaran timbangan dari konsumen yang membeli dry ice ternyata memberikan inspirasi bagi mulyono. Ia tak hanya mengganti timbangan manualnya dengan timbangan digital, tetapi juga memutuskan untuk menyediakan timbangan digital. Timbangan manual yang selama ini relatif mudah dicurangi memang sering menimbulkan kecurigaan konsumen.

“Penggunaan timbangan digital yang tak bisa diutak-atik dengan akurasi yang lebih baik akan menumbuhkan rasa saling percaya antara penjual dan pembeli. Pembeli tak akan mempertanyakan kebenaran timbangan. Sebagai penjual juga akan diuntungkan karena kelebihan sedikit saja bisa diketahui dan dihitung secara tepat,” ujarnya.

Dari sisi kemampuan timbangan digital, memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan manual. Mulyono menyediakan timbangan yang mampu mengukur berat 0,0001 gram hingga puluhan ton. Kemampuan ini tentu memudahkan bagi penjual dan memberi rasa aman bagi konsumen.

Teknologi yang lebih tinggi dalam teimbangan digital memang membuat harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan timbangan manual. Hanya saja Mulyono mengungkapkan jika diandingkan dengan hasil yang didapat, pengguna justru lebih diuntungkan.

“Timbangan manual sebenarnya jauh lebih cepat rusak karena lebih banyak komponennya yang bergerak. Hanya saja kalau yang manual rusak susah diketahui, kerusakan baru akan telihat jika sudah parah. Beda dengan yang digital, baru terganggu sedikit saja akan langsung diketahui sehingga harus langsung diperbaiki. Kerusakan sedikit saja kita akan langsung diperingatkan,” ungkapnya.

Hanya saja Mulyono meminta mereka yang akan membeli timbangan digital untuk lebih berhati-hati agar tidak dirugikan. Meski banyak toko yang menyediakan timbangan digital, namun tak semuanya menyediakan layanan purna jual.

“Memang banyak yang jual timbangan digital, tapi bisa saja mereka sekadar jual. Di sini kami memang ditunjuk langsung oleh perusahaan sebagai distributor. Kami juga melayani service dan juga menyediakan spare partnya. Produk yang kami jual juga bergaransi jadi tak perlu khawatir. (ayu)

ENAK TAK HARUS MAHAL

TAK dry ice dan timbangan digital, CV Sriwijaya juga menyediakan kue untuk berbagai keperluan. Dengan merk Balina, CV Sriwijaya menyediakan kue enak dengan harga yang terjangkau. Tak hanya rasa. Kepraktisan juga menjadi pertimbangan dalam penyajian produk. Produk yang dijual dalam kemasan cantik telah dipotong-potong dan bisa langsung disajikan.

Produk yang telah dijual di seluruh Bali ini memiliki harga yang jauh lebih terjangkau jika dibandingkan produk lain yang sejenis. Anda tak perlu khawatir dengan rasanya, dijamin puas. Lebih-lebih kue Balina dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas.

Black forest isi 25 potong bisa Anda dapatkan dengan harga di bawah Rp 30 ribu. Bahkan kue tart bisa didapatkan mulai kisaran Rp 20 ribu saja. “Kami bisa menjual dengan harga yang lebih murah karena kami melakukan produksi secara massal. Jadi yang kami lakukan efisiensi tenaga dan waktu, sementara dari sisi kualitas bahan tak perlu dipertanyakan lagi. Semua dijamin dan sesuai aturan yang berlaku. Kami tak menggunakan pengawet, karena itu produk hanya bertahan 7 hari saja setelah produksi. Ini demi keamanan dan kesehatan konsumen,” promonya.
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)