Bersama
sejumlah rekan seprofesinya, Johannes P Christo kini punya rutinitas baru.
Setiap Rabu malam, ia dan sekitar 19 temannya berkumpul di sebuah arena futsal,
Friend 5 Futsal, di Tohpati, Denpasar. Biasanya, mereka menghabiskan waktu satu
jam untuk “memeras” keringat di lapangan tertutup seluas 400 meter persegi
itu.
“Bermain
futsal itu ternyata asyik lho, dan
menyehatkan pastinya,” ujar fotografer
freelance yang dulunya jauh dari hobi olahraga.
Christo
dan rekan-rekannya mulai menekuni hobi baru mereka sejak sekitar tiga bulan
lalu. Tak sekadar berkumpul dan berolahraga, mereka bahkan membentuk tim
kebanggaan yang diberi nama Jurnalis FC atau Jurnalis Futsal Club. Diberi nama
demikian, karena semua anggotanya adalah jurnalis dari berbagai media lokal dan
nasional di Bali.
“Tim
ini sebenarnya dibentuk agar kita jadi lebih bersemangat latihan, bukan untuk
benar-benar serius jadi pemain futsal profesional. Kalau tidak punya nama, kan jadi ada yang kurang rasanya,” kata
Yuda A Riyanto, fotografer harian NusaBali yang bertindak selaku koordinator
Jurnalis FC.
Meski
tidak dibentuk untuk menjadi atlet futsal professional, toh Jurnalis FC sempat
beberapa kali mengikuti kompetisi kelas amatir. Di antaranya, berkompetisi
dengan sejumlah dinas di Pemkab Badung, saat kompetisi futsal digelar Pemkab
Badung beberapa waktu lalu. “Kita memang nggak
menang, tapi memang bukan kemenangan yang kita cari. Semuanya untuk fun saja,” ujar Yuda.
Sebagai
penyemangat, tim ini juga membuat baju seragam untuk dipakai pada even-even
tertentu. “Maksudnya, biar kelihatan kompak,” tambahnya.
Olahraga
futsal kini memang seolah menjadi tren di masyarakat. Sejumlah arena futsal
yang menjamur di Kota Denpasar seolah tidak pernah sepi. Padahal, untuk
memanfaatkan lapangan futsal, mereka umumnya harus merogoh kocek yang lumayan.
Biaya
sewa lapangan dengan rumput sintetis di Friend 5 Futsal misalnya, dipatok Rp
110 ribu per jam untuk pelajar dan Rp 130 ribu per jam untuk masyarakat umum.
“Biaya
sewanya memang kelihatan mahal, tapi kalau kita semua urunan, jadinya nggak
mahal. Sesuai lah dengan manfaat yang kita dapat. Olahraganya juga asyik,
kumpul rame rame. Kalau nggak main rasanya ada yang kurang,” ujar Christo.
Christo
mengakui, bermain futsal kini sudah menjadi tren di kalangan masyarakat. Futsal
menjadi jauh lebih populer ketimbang sepakbola yang dulu umum dilakukan.
“Futsal
itu antara hobi, tren, dan gaya hidup. Tapi kita main futsal bukan sekadar
karena tren atau untuk bergaya. Tujuan akhirnya tetap untuk kesehatan,” tambahnya.
Kenapa
tidak memilih sepakbola di lapangan terbuka?
“Sepakbola
terlalu melelahkan karena harus dengan lapangan yang luas. Selain itu,kami
semua bekerja dan hanya bisa berolahraga malam hari. Di mana kita bisa
berolahraga malam hari kalau tidak di lapangan futsal? “ ujarnya.
Made
Arjoni, pengelola Friend 5 Futsal, mengakui olahraga futsal semakin diminati
seiring makin menyempitnya ruang publik yang bisa digunakan masyarakat untuk
berolahraga. “Bahkan di lapangan Renon, tidak bisa juga kita bermain sepakbola
dengan bebas sekarang, karena pengunjungnya kan
banyak sekali, sedangkan ruangnya sangat terbatas,” jelas pria 49 tahun itu.
Sejak
dibuka pada Agustus dua tahun lalu, Friend 5 Futsal diakui sudah memiliki
banyak pelanggan dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun pekerja. “Kalau pagi
sampai siang hari, umumnya yang datang pelajar dan mahasiswa. Sedangkan kalau
malam hari, umumnya pekerja,” kata Arjoni.
Futsal
yang semakin tren di masyarakat, juga diikuti oleh semakin banyaknya pengusaha
yang melirik bisnis arena futsal ini. Dampaknya pun dirasakan Friend 5 Futsal
yang memiliki 4 lapangan futsal. “Kalau dulu, orang dari mana saja datang ke
sini. Dari Renon, Sanur, Batubulan, dan lain lain. Tapi sekarang arena futsal
sudah banyak sekali dan sudah ada di masing-masing tempat. Jadi otomatis pelanggan
jadi berkurang,” keluh Arjoni.
Guna
menarik lebih banyak pelanggan, Friend 5 Futsal menawarkan paket dengan harga
khusus bagi pelanggan yang mau menjadi member. Untuk 8 jam permainan, hanya dikenakan biaya
total Rp 900.000, lebih murah dari seharusnnya Rp 1.040.000. “Sistem
pembayarannya juga bisa dicicil, jadi lebih ringan,” jelasnya.
Meski
harus bersaing dengan arena arena futsal yang lain, Arjoni optimis bisnis yang
dikelolanya dapat bersaing. “Kami punya beberapa pelanggan setia, dan kami
terus berupaya memberi pelayanan optimal agar mereka tetap percaya kepada
kami,” tegasnya. (viani)
=======================================================================
Tentang Futsal :
-
Dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930
-
Luas lapangan: panjang
25-43 m x lebar 15-25 m
-
Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
-
Bola: Ukuran: 4; Keliling:
62-64 cm; Berat: 0,4 - 0,44 kg
-
Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah
satunya penjaga gawang
-
Lama permainan normal 2x20 menit
-
Lama perpanjangan waktu: 2x10 menit (bila hasil masih imbang
setelah 2x20 menit waktu normal)
-
Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
