Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.
Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras di tangan kanannya dan tas plastik di tangan kirinya. Namun wajahnya tampak sumringah.
“Lumayan, ibu cuma bayar Rp 30 ribu, tapi dapat banyak,” kata Wenten usai mengikuti kegiatan pasar murah di gedung serba guna Desa Pejarakan, Gerokgak, Buleleng, 13 Agustus lalu.
Made Wenten hanya satu dari ratusan masyarakat yang mengikuti pasar murah di desa tersebut. Membuat suasana gedung serba guna yang baru saja diresmikan itu menjadi cukup riuh.
Masyarakat di desa yang masih tergolong desa miskin itu, terlihat sangat antusias mengikuti pasar murah tersebut. Pasalnya, hanya dengan Rp 30 ribu, mereka menerima satu paket sembako yang terdiri dari 5 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 14 bungkus mie instan.
Bila dihitung, satu paket sembako tersebut seharusnya senilai Rp 100.000. “Kami memberikan subsidi sebesar Rp 70.000 per paket sembako,” jelas Ida Bagus Wirajaya, Koordinator Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pembina di Provinsi Bali.
Pasar murah didukung oleh 39 BUMN yang beroperasi di Bali dengan sumber dana BUMN Peduli tahun 2012 sebesar Rp 850 juta. Jumlah paket yang dibagikan sebanyak 11.536 paket atau sebesar Rp 1.153.600.000.
Wirajaya menegaskan bahwa pelaksanaan pasar murah BUMN Peduli 2012 diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayah Bali menjelang hari besar Idul Fitri dan Galungan. “Agar masyarakat dapat hidup layak dan sehat, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu agar terpenuhi semua kebutuhan pokoknya,” tegas Wirajaya.
Asisten II Setda Bali yang membidangi ekonomi dan pembangunan, Ketut Wija yang hadir dalam pencanangan program pasar murah di Gedung Serba Guna Desa Pejarakan, Buleleng, 13 Agustus lalu menyatakan program pasar murah perlu digalakkan dalam memperingan beban masyarakat. Terlebih dengan adanya kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok yang semakin tidak terkontrol menjelang Idul Fitri dan Galungan.
“Kita berharap kalangan BUMN bisa melanjutkan program serupa yang jelas sangat membantu masyarakat. Ini jelas menjadi bukti kepedulian BUMN terhadap masyarakat di Bali,” tandasnya.
Wija mengakui, Bali masih dihadapkan pada berbagai persoalan seperti kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Pengentasan kemiskinan menurutnya menjadi salah satu prioritas pembangunan di Bali. “Terimakasih atas dilaksanakannya pasar murah yang digelar serentak pada 35 desa kurang mampu di seluruh kabupaten/kota se-Bali. Ini membuktikan BUMN wilayah Bali sudah berkoitmen dalam penanggulangan kemiskinan di Bali.”
Program pasar murah tersebut, kata Wija, sejalan dengan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang telah ditandatangani antara BUMN se-Bali dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada 18 April lalu. MoU tersebut ini mengatur kerjasama koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas program tanggung jawab sosial serta program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).
Dengan MoU tersebut, kalangan BUMN berkomitmen untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN yang disisihkan sebesar 2%.
“Kami berharap agar gerakan-gerakan pro kemiskinan seperti ini terus dilakukan secara berkesinambungan. Terus optimalkan program kemitraan dan bina lingkungan dalam upaya membantu pengentasan kemiskinan di Bali,” harap Wija.
Perbekel Desa Pejarakan I Made Sumita juga menyambut positif program pasar murah yang menyasar desa yang dipimpinnya. “Ini jelas sangat membantu meringankan masyarakat kami. Kami berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara berkesinambungan,” ujar Sumita.
Harapan serupa juga dilontarkan Ni Made Wenten. “Kalau ada kegiatan ini, beban sehari-hari jadi lebih ringan. Apalagi harga-harga sekarang terus naik, beban hidup makin berat. Semoga ada lagi kegiatan seperti ini,” harapnya. (viani)
Sasaran Pasar Murah BUMN se-Bali:
No Kabupaten Jumlah Paket BUMN
1 Jembrana 984 BRI, Pos, Waskita, Pertani, PPA
2 Tabanan 1021 AP I, Pegadaian, Adhi K, Nindya K.
3 Badung 460 Sucofindo, PNM, HIN, BTDC
4 Denpasar 559 Garuda, Taspen, Rajawali, Sang Hyang Seri
5 Gianyar 778 Jasa Raharja, Asuransi kredit, PLN, ASDP
6 Klungkung 1211 Telkom, Jamkrindo, Pupuk Kaltim, Petrokimia.
7 Bangli 2522 Askes, Pelni, BTN, Asabri
8 Buleleng 1631 Mandiri, Hutama K, Jamsostek, Asuransi Jasa Indonesia, Industri Sandang Nusantara.
9 Karangasem 2370 Pelindo III, Pertamina, BNI, Asuransi Ekspor, Sarinah
Jumlah : 11.536