Rasa nyeri yang kerap menyertai datangnya “tamu bulanan” (menstruasi) memang menakutkan. Tak peduli remaja putri atau wanita usia dewasa, yang dalam kondisi normal, pasti mengalami siklus bulanan ini.
Menelusuri berbagai sumber rasa nyeri selama mesntruasi (haid) ternyata tak mendapat kesimpulan yang mudah. Banyak faktor yang dapat merangsang timbulnya rasa nyeri saat tamu bulanan ini hadir. Tapi, bukan berarti para wanita lantas harus parno, lalu menyerah pada rasa sakit yang datang setiap bulan menjelang haid.
Ketahui solusinya, demi mengurangi rasa nyeri yang bisa mengganggu aktivitas harian Anda. Sering terjadi akibat sibuk menahan rasa nyeri ketika haid, membuat wanita menjadi mudah emosi, marah tanpa sebab, serta melampiaskan kekesalan pada orang-orang sekitar.
Repot bukan, kalau setiap datang bulan, Anda harus dijauhi teman hanya karena sikap kurang bersahabat dengan lingkungan sekitar?
Haid merupakan siklus bulanan yang umum dialami remaja dan wanita dewasa. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh keseimbangan hormon di dalam tubuh wanita. Banyak faktor yang memicu keseimbangan hormon tersebut yaitu makanan bergizi dan seimbang, serta olahraga teratur sangatlah penting.
Proses haid yang dialami setiap wanita pun berbeda-beda. Ada yang 3-4 hari sekali, 7 hari bahkan ada yang sampai mengalami menstruasi sebanyak dua kali dalam sebulan. Pertanda suburkah?
Pemilik Klinik Bunda Setia di kawasan Gatsu, Denpasar, Dokter Made Sarmadi, MARS., mengatakan, proses haid yang berlangsung selama 3-4 hari adalah hal yang sangat normal. Lama berlangsungnya haid memang bervariasi antar wanita yang satu dengan yang lain.
Haid digolongkan normal apabila berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Normal perdarahan yang terjadi selama haid, kurang dari 80 ml. Apabila berlangsungnya kurang dari 3 hari atau lebih dari 7 hari, maka dapat digolongkan ke dalam gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi bisa diakibatkan karena beban stress psikologis atau karena aktivitas fisik yang berlebih, sehingga mengakibatkan kelelahan pada tubuh wanita. Bagi wanita yang proses menstruasinya hanya berlangsung selama 3-4 hari, tentu tidak perlu takut berlama-lama merasakan nyeri haid. Bagaimana jika termasuk golongan yang mengalami menstruasi lebih dari 7 hari setiap bulannya serta diikuti oleh rasa nyeri yang hebat? Ini tentu akan sangat mengganggu aktivitas perempuan yang mengalaminya. Ingin marah dan menangis saja rasanya.
''Menjadi emosional saat menstruasi berlangsung, umumnya dialami wanita akibat perubahan hormon dalam tubuh. Rasa nyeri yang hebat serta mual memicu perubahan emosi ini. Akan tetapi tidak semua wanita yang sedang haid mengalami nyeri hebat pada tubuhnya,” jelas dr. Made Sarmadi.
Pola haid boleh saja tidak teratur, tetapi bila jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, bahkan berlangsung lebih dari 10 hari, harus waspada kemungkinan adanya masalah ovulasi dan kondisi medis lainnya.
Dokter Made Sarmadi mengungkapkan, terdapat beberapa jenis gangguan haid yang sering dialami wanita seperti Amenore Primer, yaitu wanita yang tidak mengalami menstruasi, meski telah berusia 15 tahun karena adanya masalah pertumbuhan. Bisa jadi pernah mengalami menstruasi sebelumnya, namun setelah itu berhenti menstruasi selama 3 bulan, yang disebut Amenore Sekunder. Amenore Sekunder dipicu oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin atau pengatur siklus haid, kondisi stress, anoreksia, diet ketat tanpa pengawasan ahli gizi, olahraga berat, pil KB, serta adanya penyakit kista ovarium.
Gangguan berikutnya yang umum dialami wanita menjelang haid adalah Sindrom Pramenstruasi (PMS). Sindrom ini merupakan kumpulan dari sekelompok gejala fisik, emosi labil, sakit kepala, jerawat yang muncul tiba-tiba, perut kram, libido menurun, payudara membengkak dan mendadak insomnia (sulit tidur).
Gangguan yang paling menakutkan wanita adalah Dismenore atau menstruasi menyakitkan. Nyeri ini menyerang perut bagian bawah menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Sebagian wanita sering pula mengalami kram perut yang parah. Hal tersebut dipicu oleh kontraksi dalam rahim. Untuk mengurangi rasa nyeri, kata dr.Sarmadi, penderita boleh saja meminum obat penghilang rasa nyeri seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Tindakan lain seperti kompres dengan botol air panas juga dapat mengurangi rasa sakit.
Gangguan terparah yang dialami wanita menyangkut siklus bulanannya adalah Menoragia, yaitu istilah medis untuk perdarahan menstruasi berlebihan/terlalu deras (melebihi 80 ml). Hal ini dipicu oleh ketidakseimbangan jumlah hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh. Gangguan menstruasi ini biasanya dialami oleh wanita yang mengalami infeksi pada vagina atau leher rahim. Perdarahan abnormal termasuk jenis gangguan paling serius, karena perdarahan terjadi diantara periode menstruasi atau terjadinya setelah berhubungan seks, lalu perdarahan sebelum menjelang menopause. Menoragia dapat juga dipicu oleh adanya polip atau kanker dalam tubuh wanita.
Kenali gejalanya, dan segera konsultasikan kepada dokter kandungan Anda. (win)