Minggu, 24 Februari 2013

MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013)

Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja diidentikkan sebagai keturunan dewa) pada prajurit Romawi. Sang martir memilih menikahkan seorang serdadu Romawi atas ajaran kasih sayang sesama manusia.  Ajaran kasih sayang itulah yang membuatnya dihukum mati.

Di sebuah gereja kecil itu, Valentinus menikahkan pasangan yang saling jatuh cinta itu. Claudius II pun murka. Valentinus ditangkap, dengan alasan dianggap melemahkan Kerajaan Romawi dengan melaksanakan pernikahan pada prajurit. Tepat pada 14 Februari, Valentinus dieksekusi. Sebagai syiar terakhirnya, Valentinus menulis pernyataan cinta kasih.

Itulah cerita yang paling banyak ditemukan dalam referensi tentang Valentine Day yang dikenal sebagai Hari Kasih Sayang. Sebagian orang mempercayai kisah itu, namun sebagian lain menganggapnya sebagai legenda semata. Manakah yang benar? Entahlah.

Yang pasti, dalam Ensiklopedia Katolik dikenal berbagai versi Santo Valentinus. Setidaknya ada tiga santo (orang suci) yang disebut sebagai Valentinus. Yakni seorang pastur di Roma, seorang uskup asal Italia, dan seorang martir di Afrika. Dalam sebuah catatan lain, Valentine Day juga sempat dihapus sebagai sebuah usaha untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya berbasis legenda semata.

Namun, yang terjadi di Irlandia justru kebalikannya. Pada tahun 1836, sebuah kerangka yang dipercaya sebagai kerangka milik Santo Valentinus, disimpan dalam sebuah peti emas dan dimakamkan di areal Gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin, Irlandia. Sampai saat ini, gereja ini banyak dikunjungi umat Katolik yang percaya dengan sejarah Santo Valentinus.

Wikipedia.org mencatat, perihal cinta dan kasih sayang pada bulan Februari juga dikenal dalam kalender Athena kuno. Pada masa itu, Dewa Zeus dan Dewi Hera melangsungkan pernikahannya. Pernikahan itu diidentikkan dengan ‘kesuburan’. Baik dalam pernikahan, maupun dalam hal pertanian. Masyarakat Roma kuno memperingatinya sebagai Hari Raya Lupercalia.

Pada abad ke-14, warga Negara Inggris dan Perancis mempercayai tanggal 14 Februari sebagai waktu dimana burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis sastrawan Inggris, Geoffrey Chaucer. Karya itu begitu terkenal di zamannya.

Modern

Sejarah tentang Valentine Day yang tumpang tindih, seperti yang  dilansir lingkarberita.com, tidak membuat kepercayaan tentang Hari Kasih Sayang menjadi hilang. Menjelang abad XX, dimulai tradisi penulisan pernyataan cinta. Bahkan sempat ditandai dengan adanya produksi kartu ucapan secara massal.

The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan, ada sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahunnya sejak saat itu. Di Amerika Serikat, pada paruh abad ke-20, Valentine Day dimeriahkan dengan tradisi bertukar kartu dan hadiah. Tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Bunga mawar dan coklat, menjadi pilihannya. Pada perkembangannya, berlian juga menjadi simbol ungkapan cinta. Pada periode tahun 1980, industri  berlian mulai mengkombinasikan hari kasih sayang dengan simbol cinta berupa berlian.

Tak hanya itu. Mitos pun sempat berkembang. Keyakinan banyak orang, pasangan yang melakukan kencan pada hari Valentine, akan mendapat keseriusan dalam berhubungan. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih. Valentine merupakan hari terbesar dalam soal percintaan dan bukan berarti selain Valentine tidak merasakan cinta.

Perayaan dan pemaknaan Valentine Day pun terus berkembang di seluruh dunia. Kini, dunia mengenal Valentine Day tidak hanya sebagai Hari Kasih Sayang secara romantis, melainkan kasih sayang universal untuk seluruh umat manusia. Berbagai tragedi yang terjadi di dunia mengukuhkan dunia memerlukan kasih sayang di dalamnya. Happy Valentine's Day! (beng)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA