Minggu, 24 Februari 2013

PILIH POLITISI PEREMPUAN! (Edisi II/2013)

Saatnya perempuan terjun ke panggung politik . Mau? Geliatnya makin kencang, menyusul makin ketatnya persyaratan bagi partai politik agar memenuhi quota perempuan dalam daftar calegnya.  Sebentar lagi, lahir duta politisi perempuan di Bali. Rencananya akan ada perekrutan duta di 5 kabupaten/kota -- Buleleng, Badung, Tabanan, Jembrana dan Kota Denpasar -- sebagai pilot project-nya. Sebuah gerakan yang lahir untuk menyuarakan “Pilih Politisi Perempuan”.

Gagasan ini dilansir pada rapat perencanaan gerakan suara untuk perempuan yang diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI-Provinsi Bali), 19 Januari 2013 di Taman Bokashi Pak Oles di Jalan Waribang Denpasar.

Menurut Ketua KPPI Provinsi Bali Dewa Ayu Sri Wigunawati, duta politisi ini akan mendatangi rumah-rumah, mengetok pintu warga secara langsung untuk menyampaikan pesan moral untuk memilih calon politisi perempuan.

“Karena yang kami lakukan adalah gerakan moral, kami akan memilih duta yang tidak berasal dari unsur partai. Lebih bagus akan diperankan oleh siapa saja yang bukan dari unsur parpol, biar lebih jernih suara kampanyenya,” ujar Sri Wigunawati sembari menyebut tak mudah memang mendapatkan kriteria penyampai pesan yang pas.

Politisi Partai Golkar ini juga berpendapat, alasan dari gerakan memilih calon perempuan yang nantinya dikampanyekan duta politisi perempuan ini adalah bagian penting dari persoalan perempuan yang makin kompleks di Bali bahkan di negeri ini. KPPI meyakini kiprahnya bukan untuk melawan politisi laki-laki. Lebih dari itu, problem pendidikan, kematian ibu dan bayi ataupun persoalan perempuan lainnya sebaiknya bisa diatasi dengan karakter politik perempuan yang disertakan dalam proses kebijakan politik.
“Kami malahan akan membantu para politisi yang mayoritas kaum laki-laki untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan problem perempuan dari segi ekonomi, politik, sosial, pendidikan, kesehatan dan budaya. Kami akan hadir di dalam parlemen bersama politisi lain,” ujarnya.

Gerakan memilih politisi perempuan oleh duta politisi perempuan merupakan gerakan bersama lintas parpol, lintas unsur dan lintas golongan untuk menyuarakan pentingnya perempuan terlibat aktif dalam keputusan politik dalam membangun negeri. “Syukur-syukur para laki-laki juga ikut tergabung dalam gerakan duta ini. Akan lebih bermakna dan tidak terkesan sektarian hanya kepentingan elit politisi perempuan. Akan jauh lebih utuh untuk pemahaman gerakan bersama dengan memperjuangkan kelompok yang terpinggirkan,” imbuh Sri.  

Tentu saja, KPPI tidak akan sendirian dalam membangun pilot project untuk mencetak 75 orang duta di 34 kecamatan di 5 kabupaten/lota itu. Seperti biasa, KPPI menggandeng LSM Bali Sruti, Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW-Provinsi Bali), sebagaimana program KPPI yang bertajuk Optimalisasi Keterwakilan Perempuan. (beng)

Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA