Jumat, 19 Agustus 2011

WIRACARITA

AA KETUT SUMAWIDANA SH:
Jangan Sampai Rakyat Kecil Terpinggirkan


anyak cerita sukses tentang koperasi di Bali. Salah satunya Koperasi Pasar Kumbasari-Badung (Koppas Kumbasari), Kota Denpasar. Berbagai bidang usaha dirintis, sebagai bukti bahwa koppas ini tak sekadar eksis, namun mampu menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Di balik kisah sukses ini, terdapat tokoh bernama AA Ketut Sumawidana, SH. Siapa sosok ini?

“Semula saya menjadi karyawan di PD Pasar, dengan menjadi tenaga honor hingga berstatus karyawan tetap. Tahun 1980-an, ketika koperasi direncanakan berdiri, saya pun terlibat aktif. Sama seperti pendiri lain, sebagai bagian dari keluarga Puri Pemecutan, saya prihatin melihat kondisi pedagang saat itu,” papar Sumawidana, yang tak lain Ketua Koppas Kumbasari.

Pendirian koperasi, lanjutnya, bukan dimulai dengan langkah yang mudah. Berbagai masalah silih berganti mendera, mulai dari ketidaksukaan rentenir hingga ketidakpercayaan pedagang besar. Berbekal tekad kuat dan adanya dukungan dari kepala pasar, koperasi terus melaju. Kala itu, para pengurus rela mendatangi pedagang secara khusus, untuk menawarkan jadi anggota, serta menawarkan pinjaman guna meningkatkan arus kredit.  Penagihan juga dilakukan para pengurus dengan mendatangi pedagang setiap hari, sehingga sebagai anggota, pedagang merasa terlayani dengan baik.

“Intinya, kami selalu ingin memperlakukan pedagang dengan baik. Sebagai contoh, untuk menjadi  anggota koppas prosesnya tidak ribet. Syarat utama, tentu saja menjadi pedagang di pasar, baik di Pasar Kumbasari maupun Pasar Badung. Setoran awal ditetapkan Rp 5 ribu. Untuk menabung, tak perlu repot datang ke kantor, karena sudah ada pegawai koperasi yang akan datang ke tempat jualan para pedagang,” beber penggemar beladiri ini.  

Sebagai langkah kepedulian kepada anggota, kata Sumawidana, setiap tahun diadakan pengobatan gratis bagi anggota koppas. Juga diberikan beasiswa untuk anak anggota yang menempuh pendidikan SD – SMU yang mendapatkan ranking I, II dan III di sekolahnya. Besar beasiswa Rp 300 ribu/tahun untuk siswa SD, Rp 450 ribu/tahun untuk siswa SMP dan Rp 600 ribu/tahun untuk siswa SMU. Beasiswa itu, lebih diperuntukkan bagi anggota dari golongan ekonomi yang kurang beruntung.

Keajaiban Saat Kebakaran
Musibah yang dihadapi koppas, tidak semata-mata adanya tentangan dari para rentenir. Musibah lain yang pernah dialami terjadi pada 2007 silam. Saat itu, Pasar  Kumbasari, lantai dua dan tiga yang terdiri dari stand kerajinan dan baju, mengalami kebakaran hebat.

“Anehnya, dalam kebakaran itu, kantor koppas sama sekali tidak mengalami kerusakan. Kami masih sempat menyelamatkan peralatan dan berkas kantor, padahal di sebelah kantor koppas, rata-rata terkena jilatan api. Kami merasa Sang Hyang Widhi berkenan melindungi sehingga kantor tidak rusak. Meski kami cukup iba, melihat anggota yang banyak merugi,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Mahendrata ini.

Sebagai langkah kemanusiaan terhadap anggota, selama enam bulan koppas melakukan penangguhan cicilan bagi yang meminjam dan membebaskan bunga pinjaman. Dengan langkah ini, anggota koperasi menjadi semakin menyadari kalau koppas memang lembaga yang benar-benar mengerti kondisi para pedagang.

Seiring dengan meningkatnya kepercayaan anggota, Sumawidana sengaja menggembleng karyawan koperasi agar lebih terampil dalam menghadapi anggota, yang notabene pedagang-pedagang yang memiliki latar belakang beragam. Ia selalu menekankan supaya karyawan senantiasa bersikap sopan dan ramah, karena memang tidak gampang menghadapi pedagang yang mempunyai karakter beragam, yang berasal dari berbagai daerah dengan background pendidikan yang berlainan pula. 

Tak sekadar imbauan, ia juga sering menyelenggarakan diklat, pembinaan dan mengirim karyawan pada acara seminar, sehingga skill dan pengetahuannya bertambah.   Otomatis dengan semakin tingginya skill masing-masing karyawan, diharapkan dapat kian piawai melayani dan menghadapi anggota.

“Meski anggota kami adalah pedagang dengan watak yang berbeda-beda, saya tetap optimis, mereka itu adalah anggota yang loyal. Di saat mengadakan persembahyangan bersama, kami selalu mengingatkan bahwa koperasi ini bukan hanya milik pedagang pasar, melainkan milik Ida Bhatara Melanting,” ujarnya sungguh-sungguh.

Ke depan, Sumawidana dan segenap pengurus koppas sudah menetapkan langkah untuk mempertahankan Pasar Badung dan Kumbasari sebagai pasar tradisional. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan, agar kaum marginal atau rakyat kecil tidak terpinggirkan. Jika pasar dimodernkan, maka yang bisa menyewa lapak atau stand, tentu golongan orang-orang berduit saja. Akibatnya, pedagang ekonomi lemah terpinggirkan. Karena tidak ingin keadaan ini terjadi, maka ia bertekad tak akan mengubah konsep pasar.

Bergelimang Prestasi
Beberapa prestasi yang pernah diraih koppas  antara lain pada 1982-1983 Juara I dan II se-Kabupaten Badung, tahun 1984–1987 sebagai Juara I dan II tingkat Provinsi Bali, tahun 1985-1987 menjadi Juara Harapan dan Juara Terbaik V tingkat nasional. Selama lima tahun berturut-turut dari 1988-1992 menggondol Juara Teladan Tingkat Nasional. Prestasi ini terus dipertahankan sehingga pada 1993-1994 terpilih sebagai Juara Teladan Utama Tingkat Nasional.

Malah bukan cuma lembaga yang berpredikat terbaik, pengelola sekaligus orang yang berjasa yakni (alm) IGN Ketut Suardika pada 2001 dan 2003 yang menjabat sebagai manajer utama, memperoleh penghargaan masing-masing Bakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan Satya Lencana Wirya Karya dari Presiden RI. Pada 2003 dalam Kelompok Koperasi NIVO Provinsi Bali, meraih peringkat pertama.  Pada 2003-2005 juga meraih predikat sebagai Koperasi Berprestasi Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2007, ketua pengurus meraih penghargaan Bhakti Koperasi dari Menteri Koperasi RI.

“Tahun 2008 – 2010, koppas absen mendapatkan penghargaan. Bukan berarti prestasi kami terhenti, melainkan tidak diperkenankan lagi mengikuti karena selalu langganan juara. Pada tahun 2011, lagi-lagi koppas meraih penghargaan sebagai juara teladan,” kata Sumawidana, yang mengaku baru datang dari Jakarta untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA