Kamis, 28 Juni 2012

BEDAH RUMAH ALA KOPERASI BALI (Edisi VI/2012)


Gerakan koperasi Bali punya terobosan baru untuk membuktikan kepeduliannya pada masalah kemiskinan di daerah ini. Sejumlah koperasi sepakat untuk melakukan program bedah rumah bagi warga miskin di Bali.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra, mengungkapkan sudah ada sejumlah koperasi yang menyatakan siap menyalurkan dananya untuk program bedah rumah.
“Kami awalnya hanya bermaksud memfasilitasi koperasi-koperasi yang hendak menyalurkan sebagian keuntungannya. Syukurlah responnya cukup bagus dari gerakan koperasi,” ujar Patra.
Program bedah rumah dari gerakan koperasi rupanya mendapat respon yang sangat bagus dari kalangan pelaku koperasi. Sejumlah koperasi berskala besar telah menyatakan kesiapannya menyediakan masing-masing satu unit rumah. Koperasi tersebut antara lain Puskud Bali Dwipa, Koperasi Serba Usaha (KSU) Kharisma Madani, Koperasi Pasar (Koppas) Srinadi, dan Koperasi Kuta Mimba. Selain itu, sejumlah koperasi juga ikut mengumpulkan sumbangan dengan berbagai variasi jumlah untuk program serupa. Nanti akan kita terus berupaya agar jumlahnya bertambah,” tegasnya.
Sejumlah rumah baru dari program ini tengah dalam pembangunan di sejumlah wilayah, di antaranya di Klungkung dan Karangasem. “Kita akan terus koordinasikan untuk program serupa di wilayah Negara, Tabanan, dan Buleleng,” tambah Patra.
Hingga akhir 2012 ini, ditargetkan 20 rumah untuk program bedah rumah. “Kami optimis banyak koperasi yang bersedia membantu,” kata dia.
Patra menegaskan program bedah rumah dibuat semata sebagai bukti bahwa gerakan koperasi tidak hanya sibuk meraih keuntungan dari aktivitas usahanya. “Sekarang kita bekerja riil, ikut peduli dengan keluarga miskin,” kata dia.
Ia menambahkan, pelaksanaan program ini juga mampu membuktikan bahwa koperasi kini sudah lebih maju dan tidak hanya egois berorientasi pada anggota. ”Gerakan koperasi sudah mampu ikut program bedah rumah untuk diberikan kepada warga yang bukan anggotanya. Ini sebagai upaya mengimplementasikan asas kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, saling tolong menolong,” beber Patra.
Gerakan koperasi akan terus menggaungkan kepada seluruh anggota koperasi agar bisa secara riil meningkatkan kesejahteraan anggotanya maupun masyarakat sekitarnya,” ujar dia.
Ide awal dari program bedah rumah itu sendiri, kata Patra, bermula dari adanya keinginan mengajak gerakan koperasi agar lebih peduli kepada kondisi terkini masyarakat. “Program ini mengajak gerakan koperasi  agar peduli dengan saudara-saudara kita yang perlu,” tambahnya.
Program tersebut juga dilakukan untuk menyambut HUT Koperasi. “Dengan begitu citra koperasi bisa lebih meningkat. Banggalah jadi koperasi. Di samping meningkatkan kesejahteraan anggota, juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di luar anggotanya,” tandasnya.
Program itu juga diharapkan bisa mendukung program bedah rumah yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka mengatasi banyaknya warga miskin yang hidup di rumah tidak layak huni.  
Sejak diluncurkan Pemerintah Provinsi Bali pada awal tahun 2010, hingga akhir tahun 2011 lalu sudah ada 3.118 unit rumah tidak layak huni yang berhasil dibedah. Jumlah itu termasuk 468 unit bedah rumah yang dibiayai dana CSR perusahaan-perusahaan di Bali. Dari dana APBD Bali, bedah rumah sudah dilakukan terhadap 825 unit rumah tidak layak pada 2010 dan 1.825 unit pada 2011.
“Masih ada 13.000 rumah tidak layak huni di wilayah Bali. Saya mencari masyarakat Bali yang mampu untuk berbaik hati menyalurkan dananya untuk membantu saudara-saudara kita yang masih hidup di rumah tidak layak huni,” harap Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat simakrama bulanan di Bangli beberapa waktu lalu. (viani)

Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA