Selasa, 25 September 2012

Gede Widi Motor Kami Tahu yang Kami Kerjakan (Edisi IX/2012)

Kendaraan bermotor selama ini telah menjadi salah satu sarana transportasi yang telah mempermudah kehidupan manusia. Hanya saja bagi sebagian orang, ternyata kendaraan bermotor seperti sepeda motor tak hanya berhenti sekadar sarana transportasi. Ada juga yang menganggapnya sebagai ekspresi, cerminan pribadi pemiliknya, bahkan dianggap sebagai bagian dari hidupnya.

Saat kendaraan telah menjadi lebih dari sekadar sarana transportasi, berbagai hal dilakukan oleh pemiliknya, tak hanya merawat sehingga kondisinya tetap baik bahkan dilakukan berbagai usaha sehingga menjadi lebih baik lagi. Tak jarang mereka rela menghabiskan dana yang tak sedikit untuk memberikan yang terbaik bagi “tunggangan”nya.

Kondisi ini ternyata mampu dimanfaatkan oleh Gede Widiasa. Berbekal kecintaan dan keahlian memperbaiki motor, delapan tahun lalu ia mulai membuka usaha bengkel di Jalan Tukad Balian, bilangan Renon. Dengan modal yang sangat minim, ia memberanikan diri memulai usahanya hingga berkembang seperti saat ini.
Pria yang akrab disapa Widi ini menuturkan, saat memulai usahanya ia hanya bermodal Rp 700 ribu saja, ditambah dengan peralatan bengkel standar yang memang telah ia miliki. Usaha bengkelnya dimuai dari sebuah bilik kecil yang sampai saat ini masih digunakannya sebagai ruang tunggu.

“Waktu pertama kali buka saya hanya bermodal Rp 700 ribu, uang ini saya gunakan untuk membeli sparepart. Waktu itu saya hanya mendapat beberapa sparepart saja. Sementara untuk alat-alat bengkel saya gunakan yang standar yang memang telah saya miliki sejak awal. Beberapa alat saya buat sendiri. Konsumen saya yakinkan bahwa saya bisa bekerja dengan alat yang saya miliki,” kenangnya.

 Bahkan saking kecilnya modal yang ia miliki, membuat ia tak langsung bisa buka begitu mendapatkan lokasi untuk bengkel. Perlu waktu hingga sebulan sebelum ia membuka bengkelnya sendiri. Bahkan sekadar untuk penerangan ia menggunakan lampu yang sangat kecil. Dengan jelas ia masih ingat saat pertama kali buka ia mendapat Rp 50 ribu. Dari pendapatan pertamanya, Rp 45 ribu ia gunakan untuk membeli lampu.
Kini Gede Widi Motor telah dikenal bukan hanya di Denpasar, tetapi juga hingga seluruh Bali. Banyak anggota club motor yang mempercayakan motor mereka pada Widi Motor. Untuk bisa dikenal, Widi tak pernah melakukan promosi secara khusus. Banyak pelanggan yang datang setelah mendapat rekomendasi dari pelanggan lain yang telah merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Nyaman, Hasil Memuaskan
Banyak bengkel dengan peralatan dan SDM yang bagus terutama di seputaran Denpasar, tak pernah menyurutkan niat seorang Widi untuk memulai usahanya ketika itu. Bukan karena ia berlatar belakang  sekolah kejuruan -- STM, namun kecintaan yang besar terhadap motor membuat tekadnya tak surut. Keahliannya, di samping didapat dibangku sekolah juga hasil dari pengalamannya bekerja di bengkel Suzuki selama lima tahun.

“Awalnya saya berniat untuk kuliah, tetapi karena terbentur biaya, akhirnya saya memutuskan untuk bekerja di bengkel. Saya bekerja dengan Om Chia, yang merupakan salah satu masternya motor di Indonesia. Apa yang saya dapat selama bekerja, menjadi modal yang sangat berarti bagi saya sampai saat ini,” jelasnya.
Selain keahlian dan pengalaman yang dimiliki, dalam memberikan service kepada konsumen, saat ini Widi juga mengandalkan dukungan alat yang dikenal dengan sebutan dynotest. Dengan bantuan alat ini kemampuan sebuah kendaraan bisa diketahui secara akurat.

Gede Widi Motor menjadi satu-satunya bengkel umum di Bali yang memiliki dynotest. Dynotest adalah alat untuk mengukur kemampuan kendaraan, sehingga tak perlu dilakukan test di jalanan yang selama ini umum dilakukan. Penggunaan dynotest juga membuat kebisingan bisa diminimalisir.

Dibandingkan dengan test di jalanan, dynotest memberikan hasil yang jauh lebih akurat. Kondisi kendaraan akan terlihat secara jelas mulai dari host power, torsi, akselerasi. Pun ketepatan campuran bahan bakar bisa diketahui dengan pasti dan mendetail.

“Kalau test di jalanan biasanya kita hanya pakai perasaan saja. Terkadang bisa terjadi kesalahan, dimana kita pikir sudah melakukan penambahan kemampuan kendaraan ternyata power masih tetap sama. Tapi kalau pakai dynotest, semuanya ketahuan. Jadi kita bisa melakukan pekerjaan dengan tepat dan konsumen tak akan dirugikan karena mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan,” terangnya.

Hanya saja dynotest menurut Widi hanya merupakan pelengkap bagi seorang bengkel untuk meningkatkan kemampuan motor. Keberadaan dynotest tak akan ada artinya tanpa didukung SDM yang memadai dalam meningkatkan kemampuan kendaraan. Tak hanya bagi mereka yang memiliki hobi racing, Gede Widi Motor juga melayani masyarakat umum yang merawat kendaraannya. Di sini konsumen akan diberikan pelayanan yang memuaskan dengan harga yang bersaing. Meski dari sisi tampilannya bengkel ini tak terlihat begitu besar, Anda tak perlu khawatir dengan kenyamanan karena di sini disediakan ruang tunggu lengkap dengan televisi. Untuk sparepart Anda juga tak perlu khawatir. Untuk motor standar Widi menjamin ketersediaan sparepart. Dan untuk motor-motor khusus gede Widi Motor juga didukung supplier yang ada di Surabaya dan Jakarta.

Para konsumen juga tak perlu khawatir dengan kualitas service yang diberikan. Meski hanya dibantu dengan dua orang tenaga mekanik, Widi berani memberikan garansi atas service yang dilakukan. Dan untuk tetap menjaga kualitasnya, Widi tak mau ikut-ikutan melakukan banting harga seperti yang lain. “Kami tidak mau ikut-ikutan banting harga karena pasti akan berpengaruh pada kualitas. Karena itu konsumen tak perlu ragu dengan pelayanan yang kami berikan. Kami mungkin bukan yang terbaik, tapi kami tahu dengan pasti apa yang kami kerjakan,” ujarnya. (ayu)


Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA