Era teknologi informasi yang dikenal sebagai social media telah membuka banyak kesempatan berharga dan juga telah membuka peluang untuk narsis di dunia maya. Social media juga dicap merusak suasana kedekatan, karena menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Kok bisa.
Dua, tiga, bahkan lebih sahabat dalam suatu ruangan, sering tidak bertegur sapa, karena masing-masing asyik dan sibuk dengan gatget-nya. Secara fisik mereka dekat tanpa jarak, tetapi tanpa komunikasi. Masing-masing berkomunikasi dengan “lawan”nya di dunia maya, yang entah dimana.
Lahirlah kemudian istilah “geek”, sebutan bagi gadget mania. Mereka ini gak akan tahan sehari tanpa browsing, chatting via YM BBM Whatsapp, upload foto terbaru atau hanya sekadar update status di social media, menyimak twitwar para seleb yang hampir setiap detik menghiasi timeline. Selain mendapatkan informasi ter-update, kalimat gaul terbaru, bahkan info terkini soal fashion & style selebritis bisa didapat melalui ‘negeri twitter’. Ya…, seorang twitter junkie atau facebookers mania tidak akan sanggup keluar rumah tanpa gadget dalam genggaman.
Di era social media saat ini, serasa kurang gaul kalau belum punya akun facebook & twitter. Gak keren hidup tanpa smartphone dengan fitur-fitur canggih atau tanpa menenteng tablet keluaran terbaru.
Dewasa ini, menjadi pengguna smartphone adalah impian semua orang, tetapi belum tentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing penggunanya. Kemajuan tekhnologi mau tak mau, suka tidak suka, harus membuat setiap orang fasih memainkan gadget kalau tak ingin menjadi penonton saja. Parahnya lagi dibilang katrok!
Seorang geek bahkan sanggup berjam-jam “bercengkerama” dengan smartphone dalam genggamannya. Saat hang out bareng teman-teman, gak afdol kalau belum upload foto terbaru sekaligus update status di facebook untuk mengundang beragam komentar dari teman-teman FB.
Social Media disebut-sebut sebagai ajang narsis untuk eksistensi diri di dunia maya. Begitupun ‘Republik Twitter’, sebutan twitter junkie, hampir tiap detik timeline dihiasi oleh tweet-tweet menghibur, mulai dari tweet kocak, tweet kuliner, tweet romantis, tweet educative & informative, tweet pencitraan seleb hingga twitwar para seleb.
Akun facebook banyak dimiliki kalangan umum, namun sedikit selebritis yang mau mempublikasikan akun facebook mereka. Kebanyakan lebih memilih twitter untuk berbagi cerita di dunia maya. Selain alasan privasi di twitter lebih terjaga, jumlah followers juga dapat menjadi bukti popularitas seleb di dunia hiburan. Bahkan gosipnya, followers ini pun bisa dibeli oleh para seleb demi menaikkan pamor mereka di dunia maya. Hal ini membuktikan eksistensi dunia maya dapat berpengaruh nyata ke pencitraan.
SMS yang dulu populer pun perlahan telah disingkirkan oleh fasilitas BBM yang ada pada Blackberry. Untuk sekadar ngobrol biasa hingga membahas masalah pekerjaan pun lebih klik dengan BBM, daripada harus mengangkat telepon dan membuang pulsa. Kurang efisien. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna Blackberry terbesar saat ini.
Kecanduan gadget bukanlah haram, namun memperlakukan gadget secara bijak akan lebih memberi nilai positif bagi kehidupan kita. Melalui gadget kita bisa menembus batas dunia luar, mendapatkan informasi seluas-luasnya, mengumumkan aktivitas terbaru pada siapa saja dan dimana saja.
Kemajuan tekhnologi semestinya makin meningkatkan kualitas hidup seseorang. Bukan membuat seseorang terpuruk hanya karena fokus pada dunia maya serta melupakan dunianya yang nyata. Peran social media pun tidak selalu negative. Kita bisa dibuat tersenyum oleh tweet romantis dari pemilik akun twitter @raesaka : ‘Cinta ini layaknya kopi pahit yang membuatku tetap terjaga’. (win)