Selasa, 25 Desember 2012

KSP Dwi Artha Kenyeri PELAYANAN CEPAT TANPA RIBET (Edisi XII/2012)

Semangat kebersamaan, gotong royong dan semangat maju bersama, merupakan jiwa dan roh koperasi yang kini telah menjamur keberadaannya. Selama ini, koperasi dikembangkan dengan dukungan pemerintah dengan basis sektor-sektor primer dan distribusi yang memberikan lapangan kerja terbesar bagi penduduk Indonesia. Koperasi selain sebagai organisasi ekonomi, juga berperan sebagai organisasi pendidikan.  Karenanya pendidikan dan peningkatan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan kekuatan koperasi.
Di Bali banyak koperasi yang didirikan saat ini. Dalam perjalanannya ada yang gagal, kemudian ditutup tetapi tidak sedikit juga yang mampu bersaing, makin berkembang bahkan mencetak prestasi di tingkat lokal dan nasional.

Koperasi Simpan Pinjam Dwi Artha yang berada di Jalan Kenyeri 51A, Denpasar pun membuktikan eksistensinya. Manajer KSP Dwi Artha I Made Superta mengisahkan, KSP Dwi Artha terbentuk atas ide dua sahabat yang masih terhitung kerabat yaitu  I Nyoman Sumerta dan Dewa Ketut Suparta. Dengan latar belakang profesi yang sama, mereka sepakat membentuk sebuah koperasi pada 8 Juni 2002 yang diberi nama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dwi Artha. Awalnya, tujuan mereka ingin membantu memberi pinjaman berupa dana untuk saudara-saudara terdekatnya saja, agar tidak perlu jauh-jauh mencari pinjaman ke luar.

Kesejahteraan anggota serta masyarakat yang menjadi anggota KSP Dwi Artha, menjadi tujuan yang ingin dicapai dengan pembentukan koperasi ini. Upaya memperbaiki kualitas pelayanan terus dilakukan oleh koperasi ini yang mengutamakan pelayanan yang cepat serta proses yang tidak menyulitkan anggotanya, didukung bunga yang berani bersaing dengan koperasi lainnya. Kini KSP Dwi Artha telah memiliki 500 anggota yang berasal dari berbagai kalangan dan profesi di wilayah Denpasar.

Dalam pengelolaannya, KSP Dwi Artha berusaha mengoptimalkan pelayanan. Koperasi ini memiliki 6 staf yang siap membantu anggotanya setiap hari. Kata Superta, dalam perjalanannya bukan berarti tanpa kendala.  ‘’Masih ada kredit macet di koperasi kami, namun kami tetap mengutamakan pendekatan secara kekeluargaan,’’ ujarnya.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kredit macet tersebut. ‘’Kesulitan ekonomi karena banyaknya jumlah pinjaman anggota di tempat yang berbeda-beda menjadi sebabnya,’’ tambah Superta. Kepercayaan menjadi sumber utama berlangsungnya hubungan yang harmonis antara koperasi dan anggotanya.
KSP Dwi Artha berusaha untuk tidak keluar dari jati diri koperasi sesungguhnya. Masalah apapun yang menjadi kendala, sebuah koperasi hendaknya dapat ditemukan solusinya yang bermanfaat bagi semua pihak terkait, karena pemilik dan anggotanya adalah pelanggan utama. Eksistensi koperasi dapat dikatakan sebagai penyeimbang pilar ekonomi lainnya. Itu pula yang membuat keberadaan koperasi saat ini sangat penting dan memperoleh tempat tersendiri dalam perekonomian bangsa. Banyak orang tahu koperasi,  tetapi belum tentu sama pemahamannya tentang berkoperasi secara benar dan konsisten.

‘’Kendala dalam tubuh koperasi selama masih bisa diatasi dengan cara kekeluargaan mengacu pada prinsip koperasi,’’ jelas Superta. Menurutnya, selain kemampuan pengurus dan pengelola dalam menjalankan roda ekonomi koperasi, diperlukan juga kesadaran dan tanggung jawab para anggota dalam melaksanakan kewajibannya, berpartisipasi dengan simpanan wajib, sukarela maupun rajin menabung juga konsisten memanfaatkan jasa yang tersedia di koperasi selain simpan pinjam.

Dengan 6 orang staf yang memiliki, kesadaran penuh dalam memberikan pelayanan, KSP Dwi Artha telah mencetak prestasi sebagai Koperasi Berprestasi di Tingkat Daerah pada 2006 dan 2007. Koperasi ini berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya serta dapat terus eksis dalam dunia perkoperasian di Bali. Juga mampu menjaga kepercayaan seluruh anggotanya, menambah unit usaha, sehingga kebutuhan anggota dapat terpenuhi.(wind)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA