Sabtu, 22 Oktober 2011

JEJAKKAN KAKI DI BUMI (edisi10)

  Sambil menikmati segelas kopi panas dan sepiring pisang goreng yang masih berasap, Pekak Putu asyik berandai-andai di bale bengong. Andai saja semua orang pintar di negeri ini, mau jujur berbagi ilmu dan bukannya memperbodoh masyarakat awam. Andai saja setiap kelompok profesi bersikap professional. Andai saja para pejabat pemerintah tidak sibuk mengamankan jabatannya dan  mau menengok keluar jendela mobil dinasnya. Andai saja….ya andai saja setiap program baik pemerintah, dilaksanakan dengan niat baik tanpa dipolitisir. Akankah negeri ini benar-benar menjadi negeri yang “gemah ripah loh jinawi”?

Masih berkutat di seputaran KUR. Artinya tidak lepas dari lingkaran UKM, perusahaan  “versi rakyat menengah ke bawah”. Perusahaan yang sangat memerlukan suntikan dana untuk bisa berkembang lebih maju. Perusahaan yang sebenarnya mampu meringankan beban pemerintah karena menyediakan peluang kerja.

Sudah tandas 3 potong pisang  goreng, Pekak Putu masih ‘setengah membumi’, ketika Bli Nyoman Coblong tiba-tiba sudah mengunyah sepotong pisang goreng dan duduk di sebelahnya. “Pekak, masih pagi…..udah melamun aja,” kata Bli Nyoman Coblong sambil mencomot satu pisang goreng lagi. “Yeee…Nyoman jeg sube nyemak godoh dogen. Mecapatan anake malu,” Pekak Putu setengah menggerutu, tercerabut dari lamunan setengah dewanya.

“Nak nu berpikir soal KUR ne. Kalau sebegitu ‘njelimet’ persyaratan administrasinya. Harus akuntabel pula. Apa bisa ya para pemilik UKM itu menggaji akuntan publik?” “Akuntan publik bukannya cuma ngurusin pajaknya perusahaan gede aja, Pekak?” 

 “Nah, justru kesan itu yang kuat di masyarakat.  Mare ningeh akuntabel gen, UKM be angkih-angkih mikirang harus nyewa akuntan. Akuntan publik itu kan profesi, seperti dokter, apoteker, dan pengacara. Harusnya ya bisa mengedepankan profesionalisme dibandingkan pendapatan. Sing keto asane?”

Bli Nyoman Coblong manggut-manggut sambil mengelus dagu. “Seharusnya ya begitu, Pekak. Untuk pengusaha kelas UKM, ya… disediakan layanan gratis konsultasi keuangan dan sejenis itulah ya? Jadi semuanya bisa berjalan selaras.”

    “Tapi kalau kita mau jujur, banyak juga perusahaan besar yang manajemen keuangannya tambal-sulam, karena merasa itu miliknya pribadi. Semaunya sendiri mengelola uang perusahaan, apalagi kalau kekayaannya itu ‘congenital’, bawaan dari lahir,” Pekak Putu menggumam pelan.

“Kalau perusahaan seperti itu, apa bisa disebut akuntabel ya? Tapi kenapa bank rela segera mengucurkan dana ber-MM (baca : miliar-miliar) untuk yang model begitu? Tapi kalau dana KUR yang besarnya tidak ‘seberapa’, kenapa jadi terlalu banyak persyaratan?” Pekak Putu menghela nafas dalam.

Bli Nyoman Coblong sekali lagi cuma manggut-manggut sambil mengelus dagu. “Kalau dipikir-pikir, Pekak, sebenarnya siapa yang mengatur siapa ya? Pemerintah seperti tidak percaya pada rakyatnya sendiri. Atau para pejabat di atas sana, sudah terlalu jauh di atas, sehingga walaupun menengok ke bawah, keadaan masyarakat yang asli, tetap tak terlihat,” Pekak Putu nyengir sambil menyahut ringan, ”Makanya kalaupun ada di langit, jangan lupa menjejakkan kaki di bumi. Sekarang aku tahu nikmatnya menjejak bumi.”
Bli Nyoman Coblong segera menoleh tak mengerti. “Maksud Pekak??”
“Ya…dari tadi aku melamun sambil duduk bersila dan menatap langit. Kakiku terasa kaku. Dan ketika aku selonjorkan kakiku, dan menapakkannya di lantai, aku merasa nyaman,” Pekak Putu tersenyum pada Bli Nyoman Coblong dengan wajah lega. “Masih ga ngerti juga?” 

Bli Nyoman Coblong menggeleng. “Menurutku, pemerintah harusnya membuat program yang tidak hanya angan-angan dan hitungan di atas kertas, tapi perlu dipikirkan reliabilitas dan feasibilitasnya untuk bisa diaplikasikan dengan mudah. Keto Nyoman…”

Bli Nyoman Coblong kembali manggut-manggut. Kali ini tidak mengelus dagu, tapi mengusap muka.  Berusaha tidak memandang ke langit terlalu tinggi dan menikmati nyamannya menapakkan kaki di bumi. Akuntan publik diperlukan, tapi yang berpihak pada pengusaha kalangan menengah ke bawah. Begitu mungkin yang lebih adil untuk mewujudkan negara yang gemah ripah loh jinawi.
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)