Mengelola koperasi bukanlah perkara mudah. Seorang pengelola keperasi berkewajiban untuk membesarkan koperasi. Berbeda dengan mengurus sebuah perusahaan, seorang pengelola berkewajiban untuk menjaga agar usaha yang dilakukan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar koperasi. Mengembangkan koperasi tidak bisa sekadar mencari untung tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Hal inilah yang diterapkan IGN Alit Indradhyana,SE., dalam mengelola koperasi karyawan Garuda Indonesia Denpasar (Kosigarden). Meski sebuah koperasi karyawan yang beranggotakan para karyawan Garuda Indonesia Denpasar, Gapura Angkasa dan GMFAA, bukan berarti koperasi ini tak berkeinginan untuk mengembangkan sayapnya. Kosigarden juga tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya anggota.
Alit menceritakan, memasuki tahun kedua sebagai pengurus koperasi, tak ada kendala yang terlalu besar yang dihadapinya. Sebagai sebuah koperasi yang dikembangkan dengan konsep kebersamaan, segala masalah akan dihadapi dan dipecahkan bersama oleh pengurus. "Kami bekerja sebagai sebuah teamwork. Jadi segala masalah kami hadapi bersama sehingga terasa lebih ringan. Permasalahan yang ada tak dihadapi sendiri, semua berusaha mencarikan solusi yang terbaik.”
Fleksibilitas menjadi sesuatu yang membuat Kosigarden berbeda dengan bank umum. Ini dikarenakan mereka menilai bahwa semua anggota koperasi merupakan keluarga yang wajib dibantu dan ditingkatkan kesejahteraannya. Karena itu jika ada anggota yang memerlukan tambahan modal, lebih memilih meminjam uang di koperasi dibandingkan dengan di bank dengan bunga yang lebih tinggi dan segala persyaratan yang terkadang menyulitkan.
Meski berstatus pengurus koperasi sekaligus menjabat sebagai Kadin Aircraft Maintenance Gapura Angkasa, Alit mengaku tak pernah merasa kesulitan. Itu karena di koperasi ia tak hanya bekerja sendiri, melainkan sebagai sebuah teamwork. “Saya selalu bekerja dengan skala prioritas, selalu menjadikan pekerjaan sebagai prioritas utama.”
Quick and Quality
Sementara itu sebagai seseorang yang berasal dari kalangan professional, ia memiliki prinsip tersendiri dalam memberikan pelayanan kepada anggota koperasi. “Dalam memberikan pelayanan kepada anggota, kami menerapkan prinsip quick and quality. Kedua hal ini menjadi hal utama yang harus diterapkan koperasi jika tetap ingin bersaing ke depan,” ujarnya.
Dalam penerapan prinsip quick and quality, kecepatan menjadi salah satu unsur yang penting. Jika sebuah pelayanan bisa diberikan dengan cepat maka tidak perlu dibuat lambat. Jika seorang anggota bisa mendapatkan pelayanan secara cepat, maka mereka juga bisa melanjutkan segala kegiatan dengan lebih cepat juga.
Di sisi lain, kecepatan juga harus diimbangi dengan kualitas layanan yang optimal. Kecepatan tanpa diimbangi dengan kualitas layanan, juga tak akan ada artinya. Karenanya kecepatan dan kualitas dinilai sebagai dua hal yang tak terpisahkan dan harus ada serta saling melengkapi.
“Jika anggota telah mendapatkan pelayanan yang cepat dan berkuallitas, bisa dipastikan mereka akan puas. Kepuasan ini bisa menjadi jaminan mereka akan tetap setia memanfaatkan jasa koperasi. Pada akhirnya koperasi juga ayang akan diuntungkan,” terangnya.
Simbiosis Mutualisme
Jika sebuah usaha termasuk koperasi ingin berkembang dengan baik, menurut Alit Indradhyana, perlu memiliki hubungan yang baik dengan sektor lain. Hal inilah yang diterapkan Kosigarden melalui bidang usaha ekternal yang digelutinya. Di samping menjadikan usaha simpan pinjam sebagai tumpuan, Kosigarden juga memposisikan diri sebagai suplier dari perusahaan induk.
Kebutuhan yang besar oleh perusahaan induk mampu dimanfaatkan dengan baik sehingga terjalin simbiosis mutualisme antara koperasi karyawan dengan perusahaan induk. Penyediaan barang oleh koperasi karyawan berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan yang telah menjadi anggota koperasi.
“Jika barang disediakan koperasi, bukan perusahaan lain, maka dampaknya akan lebih bagus. Keuntungan tidak akan lari keluar tetapi ke koperasi. Jika koperasi untung maka karyawan yang menjadi anggota juga akan turut menikmatinya. Dengan demikian perusahaan juga turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan karyawan. Karena itu perusahaan lebih memilih kami, tentu dengan harga dan kualitas yang juga bersaing,” imbuhnya.(ayu)