Puluhan benda purbakala tampak tersusun rapi menghiasi ruang pamer di Monumen Bajra Sandhi, Monumen Perjuangan Rakyat Bali di areal Renon, Denpasar. Peralatan seperti arca, keramik, kendi, bahan tembikar, miniatur candi, senjata tradisional, serta benda-benda bersejarah pada masa kerajaan juga terpampang indah lengkap dengan narasi terkait benda purbakala itu.
Itulah gambaran suasana pameran benda kepurbakalaan yang digelar awal Oktober lalu oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerjasama dengan sepuluh Mitra Praja Utama dari sepuluh provinsi di Indonesia. Sepuluh Mitra Praja Utama tersebut merupakan perwakilan Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali dan Lampung.
Bali sebagai tuan rumah, diwakili oleh Unit Pelaksana Teknis Museum Bali dan UPT Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar yang memamerkan lontar berupa Prasasti Kuno Bedahulu. Prasasti ini terbuat dari tembaga yang berisi penetapan wilayah pada 890 Saka atau 968 sebelum Masehi.
Provinsi Jawa Barat memperkenalkan Situs Cagar Budaya Percandian Batujaya, terletak di Desa Segaran Kecamatan Batujaya, Karawang. Situs ini belum banyak dikenal pengunjung. Provinsi lain pun ikut memperkenalkan benda purbakala yang ada di museum daerahnya seperti kain tenun, bahan tembikar dan arca.
Pameran benda kepurbakalaan ini, kata Murniati, Kepala Seksi Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali, diadakan untuk meningkatkan kepedulian dan menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap benda purbakala sebagai warisan budaya nusantara. Di Indonesia, minat wisatawan untuk mengunjungi pameran benda kepurbakalaan relatif minim. Jumlah kunjungan wisatawan tidak sepadat kunjungan ke objek wisata alam lainnya.
Museum sebagai tempat pameran benda purbakala sering sepi pengunjung walaupun telah hadir di tengah-tengah masyarakat. ''Generasi Muda jauh lebih tertarik untuk mengunjungi mall atau gedung bioskop daripada masuk museum untuk belajar tentang sejarah peradaban manusia,'' jelas Murniati.
Diharapkan pameran benda purbakala ini selain sebagai wadah mempromosikan kekayaan budaya antarprovinsi, juga sebagai sarana untuk terus memperkenalkan peninggalan purbakala kepada generasi muda khususnya, agar lebih mencintai warisan budaya leluhur. (win)