Pertemuan ke-2 dari forum Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia (EIBD) tentang Permasalahan Industri Otomotif berlangsung Senin 14 Mei lalu di Ramada Bintang Hotel, Bali. Pertemuan ini merupakan peluang bagi kalangan pengusaha, pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai topik penting yang dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan Indonesia di sektor otomotif.
Di akhir pertemuan, dihasilkan suatu Rencana Aksi Bersama yang kemudian menjadi bahan pembahasan dalam pertemuan ke-3 Dialog Sektoral bidang Industri dan Lingkungan antara Uni Eropa dan Indonesia keesokan harinya.
“Industri Otomotif Uni Eropa sangat berminat untuk memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka dalam industri otomotif Indonesia dan membantu pengembangannya secara berkelanjutan,” kata Julian Wilson, Duta Besar/Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN.
“Industri otomotif Uni Eropa umumnya merupakan industri utama yang mampu menyediakan lapangan kerja, ekspor, penelitian dan pengembangan serta inovasi. Industri ini memainkan peran yang menentukan pula dalam peralihan ke pertumbuhan yang berkelanjutan,” katanya.
Dikatakan, pada tahun 2010 dan 2011, nilai investasi industri otomotif Uni Eropa di Indonesia mencapai sekitar US$ 300 juta dan masih ada investasi-investasi baru yang tengah dirancang. Pangsa pasar Uni Eropa di Indonesia termasuk kecil, dan masih ada kecenderungan untuk memilih negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, karena iklim investasinya dianggap lebih kondusif.
Julian Wilson menganggap pertemuan EIBD kali ini bertujuan untuk merekomendasikan industri Uni Eropa menggunakan potensinya secara penuh untuk mendukung pembangunan perekonomian Indonesia.
“Peluang bisnis kendaraan di Indonesia yang memacu industri otomotif dunia akan membuat pasar otomotif Indonesia semakin menarik. Kepentingan para pengusaha mendapat dukungan pula dari pemerintah, termasuk terdapatnya sektor otomotif sebagai Kelompok Prioritas ke-6 dalam Program Peningkatan Daya Saing Industri hingga tahun 2014,” kata Agus Tjahajana, Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian RI.
Pertemuan dialog bisnis ini, sebagai tindak lanjut dari dialog sektoral EIBD ke-1, November 2010 di Jakarta, yang memusatkan perhatian pada upaya memanfaatkan peluang investasi dan peningkatan kerjasama industri. Diskusi panel juga memusatkan perhatian pada permasalahan peraturan, iklim investasi, serta standar dan teknologi lingkungan.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai kalangan dari pihak Indonesia maupun Uni Eropa, termasuk Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Industri, Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Delegasi Uni Eropa, Kamar Dagang Eropa (EuroCham), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Forum Internasionalisasi Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (IASIF), Badan Standarisasi Nasional (BSN), PT. Indomobil, BMW, Mercedes-Benz, Volkswagen, Audi, Michelin, Pirelli, TUV, Rheinland dan Bosch.