Jumat, 17 Februari 2012

Kosigarden “Manjakan” Anggota SK SAJA CUKUP (Edisi II/2012)

Sampai saat ini, koperasi masih menjadi lembaga keuangan alternatif bagi anggota masyarakat yang ingin meningkatkan kesejahteraannya. Bukan hanya bagi masyarakat yang ada di desa, bahkan mereka yang ada di daerah perkotaan dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi, koperasi menjadi tumpuan dalam meningkatkan kesejahteraan. Karyawan Garuda Indonesia, salah satunya.  Mereka membentuk sebuah koperasi karyawan Garuda Indonesia Denpasar yang lebih dikenal dengan Kosigarden.

Ketua pengurus Kosigareden, IGN Alit Indradhyana, SE menceritakan, sebagai koperasi karyawan, Kosigarden  saat didirikan tak langsung seperti saat ini. Semua berproses. Saat dibentuk pada 27 Juli 1993, Kosigarden hanya dirintis oleh beberapa orang karyawan teknik Garuda.

"Koperasi ini memulai dengan usaha jasa fotocopy. Anggotanya juga hanya orang-orang teknik Garuda. Setelah beberapa tahun barulah berkembang, anggotanya meluas hingga ke karyawan Garuda yang ada di Kota Denpasar," ungkapnya.

Sampai akhir 2011, Kosigarden telah memiliki 846 anggota yang terdiri atas karyawan Garuda, Gapura Angkasa dan juga GMFAA. Bidang usaha yang digeluti Kosigarden pun bervariasi, mulai yang bersifat internal berupa simpan pinjam dan pertokoan, hingga bidang usaha ekternal yakni mensuplai kebutuhan perusahaan induk.

Dua bidang usaha yakni simpan pinjam dan suplai kepada perusahaan induk ini menjadi bidang usaha yang memberikan kontribusi terbesar pada Kosigarden. Simpan pinjam menjadi primadona dari anggota. Sementara suplai barang ke perusahaan induk merupakan simbisosis mutualisme antara koperasi dan perusahaan.

“Perusahaan tentunya lebih memilih kami menyediakan kebutuhan mereka, karena akan berdampak pada kesejahteraan para karyawan," terang Alit Indradhyana.

Tak Perlu Tunai
Sementara itu untuk bidang usaha internal yakni pertokoan memang selama ini belum berkontribusi besar. Hanya saja keberadaannya cukup berarti bagi para anggota. Anggota yang memerlukan barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako lebih dimudahkan dengan keberadaan toko ini. Anggota koperasi tak perlu membawa uang tunai jika ingin berbelanja karena bisa dipotong langsung dari gaji setiap bulannya. Inilah sebabnya mengapa karyawan, para anggota memilih berbelanja di toko milik koperasi.

Demikian halnya dengan bidang usaha simpan pinjam diperuntukkan guna memberikan kemudahan bagi para anggota. Anggota yang melakukan pinjaman akan mendapatkan kemudahan karena setiap bulan angsuran akan dipotong dari gaji. "Anggota yang meminjam angsurannya akan dipotong tiap bulan dari gaji. Jadi mereka tidak perlu repot-repot datang dan mengantre untuk membayar angsuran," ujarnya.

Tak hanya itu. Jika dibandingkan meminjam uang di bank, para anggota koperasi Garuda Indonesia Denpasar ini lebih memilih meminjam uang di koperasi sendiri, karena Kosigarden menawarkan bunga yang lebih rendah. Bahkan pinjamannya bisa mencapai Rp 150 juta. Untuk anggota yang meminjam juga tak perlu repot-repot memikirkan agunan. SK saja telah cukup dijadikan sebagai jaminan. Di samping itu hasil yang didapat koperasi melalui usaha simpan pinjam juga akan dikembalikan kepada anggota.

"Koperasi ini tidak pure bisnis. Jadi orientasi kami dalam bekerja juga berbeda. Kami tak semata-mata  hanya mencari keuntungan, tetapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota. Jadi berbeda dengan bank, dalam melayani anggota kami jauh lebih fleksibel," terangnya. (ayu)


KOLABORASI KEMBANGKAN SAYAP

MESKI telah berkembang dan berhasil mensejahterakan anggotanya, tak lantas membuat pengurus Kosigarden berpuas diri. Walau berawal dari sebuah koperasi karyawan, pengurus Kosigarden berkeinginan agar koperasi ini terus berkembang, dari sisi kualitas layanan maupun bidang usaha yang digeluti. Bahkan dalam beberapa tahun ke depan mereka berencana untuk berkolaborasi dan membentuk koperasi sekunder. Harapannya agar usaha yang dilakukan bisa memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat.
"Ke depan kami berencana untuk melakukan kolaborasi dengan pihak lain untuk kemudian membentuk koperasi sekunder. Jika memungkinkan, kami juga berencana untuk memperluas keanggotaan dengan harapan mampu mensejahterakan masyarakat lebih luas sesuai dengan prinsip dasar koperasi," ujar ketua pengurus Kosigareden, IGN Alit Indradhyana.

Tak hanya berfokus dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sebagai bagian dari masyarakat sosial, Kosigarden juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat sekitar. Dalam beberapa kesempatan mereka melakukan berbagai kegiatan sosial seperti kunjungan dan pemberian sumbangan  ke panti asuhan dan panti jompo. (ayu)
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)