Sabtu, 24 Desember 2011

Dihadiri Bupati Candra TABELA TEKNOLOGI SIDER DI SUBAK TOYA HEE, GELGEL (Edisi 12)

Mendung sejak tadi menggelayut di langit.  Hujan rintik yang kemudian turun mengiringinya, tak menyurutkan pelaksanaan tanam benih langsung (Tabela) di Subak Toya Hee, Desa Gelgel, Klungkung, 7 November lalu. Tabela yang digagas atas kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) itu, selain menerapkan sistem tanam padi dengan pola Legowo 2 : 1, juga dilakukan penanaman benih langsung dengan penerapan teknologi sider.

“Cara kerjanya sederhana dan efektif. Benih yang telah siap tanam dimasukkan ke bagian sider yang berbentuk silinder yang telah berisi lubang. Saat sider ditarik, bagian silinder akan berputar, dan benih akan jatuh ke lahan melalui lubang tersebut. Jadi, jarak benih sudah diatur sedemikian rupa,” papar Kepala BPTP Agung Kamandalu di hadapan Bupati Klungkung Wayan Candra yang menyaksikan pelaksanaan Tabela itu. 
Menandai penerapan teknologi ini, Bupati Wayan Candra turun langsung menarik alat sider, disaksikan para petani setempat beserta undangan. Sang bupati juga berkesempatan untuk ngelampit lahan yang sebelumnya ditanami palawija. Selama satu putaran tidak terlihat kecanggungannya duduk di atas tengala. “Sapi yang menarik tengala ini pastilah jenis betina,” Candra coba berkelakar melihat gerakan sapi yang gemulai.
Dengan penerapan teknologi sider, kata Agung Kamandalu, ada beberapa hal yang meringankan petani penggarap maupun pemilik sawah. Waktu yang diperlukan untuk menanam menjadi lebih singkat, biaya tenaga kerja jelas berkurang, dan tidak perlu lagi menyemai benih seperti cara konvensional.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, petani Subak Toya Hee diharapkan mau menaati petunjuk pelaksanaan yang telah disosialisasikan. Subak Toya Hee yang dipilih sebagai pionir Tabela, diharapkan mampu menjadi contoh untuk diterapkan oleh petani di subak lain. “Keberhasilan peningkatan hasil produksi lewat Tabela yang mampu diperlihatkan Subak Toya Hee nantinya, akan mudah diterapkan pada subak-subak lainnya,” jelas Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ir. Wayan Muliarta. 

Sementara Ketut Sunaja, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Klungkung mengungkapkan, di Subak Toya Hee, selain diterapkan cara tanam dengan Tabela dan Legowo 2 : 1, dalam pengolahan lahan sudah diaplikasikan teknologi pupuk organik Agrodyke sampai masa pemeliharaan dan menjelang panen nantinya. “Pada sekolah lapang kali ini ada dua pupuk organik yang diaplikasikan, salah satunya pupuk organik Agrodyke. Yang mana akan memberikan hasil maksimal dengan biaya produksi minimal, itulah yang akan disarankan oleh Dinas Pertanian Klungkung,” terang Ketut Sunaja.  

Sejak beberapa minggu sebelumnya, unit Agro Kharisma Farm telah melakukan sosialisasi dan diskusi-diskusi dengan petani peserta Sekolah Lapang untuk mencoba menerapkan teknologi pupuk Agrodyke. “Kami sudah menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk aplikasi pupuk Agrodyke,” terang Nyoman Sumandra, Pekaseh Subak Toya Hee. Untuk mengkoordinir pelaksanaan di lapangan, dipercayakan kepada Nengah Ringun, yang sehari-hari sebagai Petajuh Subak, didampingi Made Buana, Petugas Penyuluh Lapang (PPL) setempat.
Kepada seluruh petani peserta sekolah lapang, disarankan untuk mengaplikasikan pupuk Agrodyke ini sesuai dengan jadwal pemupukan yang sudah berlaku. Belum disarankan untuk mengurangi dosis pemakaian pupuk dasar. Sesuai anjuran PPL, gunakan takaran yang sudah ada. Pada waktu pemupukan pertama, campurkan 10 sendok makan pupuk Agrodyke hingga merata, lalu taburkan pada luasan lahan 10 are. Begitu pula saat pemupukan kedua. “Yang penting untuk dilakukan yakni saat mulai pengolahan lahan. Larutkan 10 sendok makan pupuk Agrodyke ke dalam 14 liter air (1 tangki). Kemudian semprotkan pada lahan seluas 10 are saat penggemburan tanah dengan bantuan traktor,” jelas Ketut Maryana, petugas pengawas hama dan penyakit, yang berkantor di Balai Penyuluh Pertanian Gunaksa.


LEWAT PROGRAM YARNEN  BALI MADANI

TABELA dengan teknologi sider di sawah Subak Toya Hee selesai sudah, dilanjutkan dengan dialog interaktif bertempat di Bale Subak setempat. Pesan singkat Bupati Candra, dengan inovasi Tabela paling tidak biaya untuk penanaman benih dapat dikurangi. Petani dalam satu luasan yang biasanya mempekerjakan empat sampai lima orang untuk melakukan penanaman, sekarang cukup satu orang saja. Mengenai pengadaan alat sider bagi subak lainnya, Candra “menantang” para pelaku di lapang untuk membuktikan dulu hasil produksi yang sedang dicobakan itu.

Menyambut tantangan Bupati, Agung Kamandalu mengajak para petani Subak Toya Hee yang merupakan pilot project Tabela dengan teknologi sider itu, untuk benar-benar menerapkan aturan yang telah ditetapkan. “Keberhasilan ini akan memudahkan penularannya ke kelompok tani lain,” ujarnya.

Menyikapi makin menyempitnya lahan garapan petani, Kepala Desa Gelgel menyampaikan kepada Bupati Wayan Candra agar diberikan solusinya. “Permasalahan seperti itu hampir merata terjadi di seluruh wilayah pertanian di Bali. Dalam setiap rapat koordinasi, Dinas Pertanian selalu mengupayakan agar luasan lahan garapan petani tidak dikurangi. Untuk mengurangi menyempitnya lahan pertanian, harus dijalin kerjasama antara kepala desa dengan klian subak setempat, terutama para pemilik lahan agar bersepakat untuk tidak menjual tanah mereka,” solusi Candra.

Di bagian lain, tingginya biaya produksi yang tidak sebanding dengan hasilnya, menjadi salah satu keluhan petani dalam dialog tersebut. “Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian selalu berupaya mencarikan petani solusi yang terbaik. Seperti cara tanam Tabela yang sedang dicobakan saat ini. Nah, untuk perlakuan pemakaian pupuk, pihak dinas selalu memberi kesempatan kepada setiap produsen pupuk organik khususnya untuk membuat demplot. Saat ini, untuk cara Tabela dan Legowo, dibantu oleh dua produsen pupuk organik. Salah satunya, pupuk Agrodyke yang dikemas dalam program Yarnen Bali Madani, dan dikelola KSU Kharisma Madani Denpasar,” beber Sunaja, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Klungkung.

Dalam program Yarnen ini, pihak koperasi yang diwakili Unit Agro Kharisma Farm, memberikan pupuk Agrodyke terlebih dulu, dan dibayar petani pada saat panen. Selain itu, juga digalang kerjasama dengan pemilik penyosohan beras setempat. Hasil produksi berasnya akan dibeli kembali oleh pihak koperasi.
                       
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)