Senin, 28 November 2011

YARNEN BALI MADANI DI SUBAK RENON (Edisi 11)


Setelah mengawal Sekolah Lapang di wilayah Denpasar Barat, kini program Yarnen Bali Madani merambah ke wilayah Denpasar Selatan, tepatnya di Subak Renon. Mengawali tugas sebagai pekaseh anyar yang belum lama dilantik, I Made Pagiarta dan jajaran pengurus subaknya membuat terobosan baru. Bagi petani yang mengikuti program Yarnen (bayar panen) ini, dibantu sejumlah dana untuk pengolahan lahan, menggunakan pupuk Agrodyke, dan hasilnya akan dibeli per kilogram gabah kering panen oleh Unit Agro Kharisma Farm.

Rencana kerja yang telah dirembugkan sejak awal September 2011, diperoleh luasan 40 hektar. Dalam bulan berjalan hingga pertemuan terakhir di bulan Oktober, jumlah luasan bertambah menjadi 60 – 70 hektar.

Kata Wayan Cita SP, Kepala Bidang Pengkajian Teknologi Pertanian dan Hortikultura Kota Denpasar, “Yang menjadi kajian dalam program Yarnen di Subak Renon, antara lain apakah dengan pemakaian pupuk Agrodyke dapat meningkatkan kualitas gabah maupun beras? Dan akan dicoba untuk melaksanakan panen dengan cara menimbang gabah kering panen. Tujuannya, agar bisa diketahui berapa sebenarnya hasil riil yang didapat.

Sesuai cerita pengalaman Haji Dahlan, formulator sekaligus pemilik pabrik pupuk Agrodyke, bahwa kalau aplikasinya sesuai dengan aturan pakai, pada masa tanam ketiga baru akan ada perubahan. Dikatakan, “Pada perlakuan awal, kualitas gabah, yang jelas berubah, malai padi akan padat berisi. Selain itu, setelah beras dimasak, rasanya berbeda dari beras umumnya. Lebih pulen dan bersih,” jelas Nyoman Sarna, konsultan Unit Agro yang membantu menyeleksi kualitas beras yang akan diedarkan ke pasar.

Dari data yang ada di Dinas Pertanian Kota Denpasar, hasil di Subak Renon memang hampir konstan 12 ton gabah per hektar. Padahal pemakaian pupuknya standar, seperti urea dan lainnya. Menurut I Made Pagiarta, “Beras Renon memang terkenal dari dulu, karena rasanya berbeda. Tercapainya hasil yang demikian itu, karena jenis tanah sawah di subak kami memang beda, jenis Granusol – tanah lempung berpasir. Kami tertarik dengan program Yarnen Bali Madani, karena selain diberikan membayar pupuk pada saat panen, hasil panennya pun dibeli pihak koperasi. Berarti petani penggarap memperoleh suatu kepastian,” katanya.

“Untuk tahap pertama, akan dicoba seluas 60 hektar. Kalau program ini berhasil, akan dilanjutkan dengan program Sekolah Lapang dari Dinas Pertanian pada tahun 2012,” terang Wayan Cita SP. Ditambahkan, dalam pelaksanaannya agar tetap berkoordinasi dengan unit Agro, terutama saat ada gejala serangan hama penyakit. Hal ini ditekankan mengingat pengalaman di daerah lain yang kurang berkoordinasi, sehingga tidak diketahui keunggulan dari pupuk Agrodyke ini. Keberhasilan di tempat lain harus menjadi panutan bagi Subak Renon.

Pada waktu sosialisasi dilakukan, terlihat antusiasme petani. Banyak hal teknis yang ditanyakan sehubungan dengan teknologi pupuk Agrodyke. “Agar mudah diaplikasikan, gunakan waktu pemupukan yang sudah biasa dilakukan petani. Proses pengolahan lahan menjadi wajib dilakukan. Mengapa? Karena pupuk ini berbahan dasar rumput laut yang mampu membersihkan residu-residu kimia di dalam lahan tersebut. Bila ada gejala serangan hama penyakit, semprotkan lima sendok makan pupuk Agrodyke yang dicampurkan dengan 14 – 15 liter air (1 tangki)”. Demikian penjelasan Wayan Sandi, tim teknis Unit Agro, kepada petani.


PANDUAN PENGGUNAAN PUPUK AGRODYKE

SEBAGAI panduan awal, dijelaskan bagaimana aplikasi pupuk Agrodyke pada lahan seluas 10 are. Satu kilogram pupuk Agrodyke berisi 50 sendok makan. Pada saat mengolah lahan dengan traktor, campurkan 10 sendok makan pupuk Agrodyke dengan 14 – 15 liter air. Semprot lahan dengan merata. Dekatkan ujung sprayer dengan permukaan lahan.

Kemudian, semprot benih padi setelah berumur 10 hari. Cukup campurkan dua sendok makan pupuk dengan 14 liter air. Dan yang perlu ditekankan lagi, tanamlah benih padi pada umur 14 hari. Jangan melebihi umur tersebut. Bila lewat dari umur tersebut, kesempatan untuk membentuk anakan akan tidak efektif. Maksudnya, jumlah anakan akan sedikit. Benih agar ditanam tidak terlalu dalam. Kalau terlalu dalam, akar bibit yang sudah terbentuk tidak akan berfungsi, sehingga akan mulai lagi membuat akar baru. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan bibit mengalami perlambatan.

Umur 15 hari setelah tanam (HST), semprot tanaman padi dengan lima sendok pupuk Agrodyke yang dicampur dengan 14 liter air (1 tangki). Setelah padi berumur 18 hari, campurkan 10 sendok pupuk Agrodyke dengan pupuk dasar yang biasa digunakan petani. Selanjutnya, taburkan dengan merata di lahan. Pada umur 30 HST, semprot kembali dengan dosis lima sendok makan pupuk per 14 liter. Pemupukan kedua pada umur 35 HST, dengan dosis 10 sendok pupuk Agrodyke dengan pupuk dasar. Selanjutnya, umur 45 HST, dan 60 HST disemprot kembali masing-masing dengan dosis lima (5) sendok makan pupuk Agrodyke per 14 liter.

Apabila ada gejala serangan hama, semprot dengan dosis lima (5) sendok pupuk Agrodyke per 14 liter air. Perhatikan pula waktu penyemprotan. Pada pagi hari, sebaiknya disemprot tidak lebih dari jam 9 pagi. Kalau sore hari, sebaiknya mulai jam 4 sore. Jangan menyemprot pada siang hari, karena mulut daun (stomata) tertutup. Selain itu, pupuk akan lebih banyak yang menguap.
Bagikan

SAJIAN TERBARU LAINNYA

  • SEBUAH PERAYAAN SEKADAR “ NGE-POP” (Edisi II/2013)Valentine Day menyimpan banyak pertanyaan  tentang nilai. Kali ini seorang budayawan  membedah arti perayaan Valentine Day, untuk menjadi renungan banyak orang. Tentu segalanya agar tak terkesan latah dalam berbudaya. Redaksi memilih seorang budayawan yang cukup tajam dalam pengamatan dan...(more)
  • MENEMUKAN VALENTINE YANG LEBIH UNIVERSAL (Edisi II/2013) Martir itu bernama Santo Valentinus. Ia menggoreskan pesan tentang keyakinannya pada kasih sayang, saat detik-detik sebelum hukuman mati dilaksanakan. "Dari Valentinusmu," tulisnya. Valentinus secara sadar melanggar larangan menikah yang digariskan oleh Raja Roma Claudius II (zaman itu raja...(more)
  • KASIH SAYANG SEPANJANG ZAMAN (Edisi II/2012) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...(more)
  • BISNIS KASIH SAYANG ALA PANTAI KUTA (Edisi II/2013)Valentine Day yang menembus hampir semua usia, semua lapisan dan pelosok sebagai Hari Kasih Sayang, juga dirasakan merambah dunia pariwisata. Dunia pelancongan ini memang dikenal toleran terhadap sesuatu yang  baru termasuk budaya popular. Begitu juga bisnis akomodasi wisata di Bali. Bali,...(more)
  • DESA ADAT SEBAIKNYA PASIF (Edisi I/2013)Semarak Tahun Baru 2013 di Bali, tentu tak bisa dihindari. Berbagai niat dan ekspresi kegembiraan selalu mewarnai. Ada perbedaan tentunya dengan Tahun Baru Caka yang menjadi tradisi masyarakat Hindu Bali pada momen ini. Hampir seluruh kegembiraan yang rutin dalam pergantian tahun selalu ditandai...(more)
  • PERGANTIAN TAHUN MENJELANG, UANG BERPUTAR KENCANG (Edisi I/2013)Bali masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Apalagi di momen menjelang pergantian tahun, selalu menjadi wisata menarik dengan berbagai suguhannya. Terbukti dari tahun ke tahun, selalu saja wisatawan nusantara maupun dunia mendambakan pemandangan tersendiri di Pulau Dewata ini. Tak...(more)
  • MEMBERI MAKNA PADA PERGANTIAN TAHUN (Edisi I/2013)Pergantian tahun atau yang lazim disebut tahun baru, bagi tiap daerah dirayakan dan dimaknai dengan tradisi sendiri. Pun masyarakat Bali demikian adanya, ketika Tahun Baru Caka, datang. Tiap daerah memiliki tradisi berbeda secara ritual maupun spiritualnya. Ida Pedanda Gede Telaga, salah seorang...(more)
  • POSKO TAHUN BARU MARAK Bermanfaat atau Berlebih? (Edisi I/2013)Perayaan penghujung tahun tentu sah-sah saja. Pesta dan perayaan kecil memang selalu terlihat berulang mewarnai tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru. Ada rona kemeriahan dan kegembiraan di setiap sudut kota dan di banjar-banjar.  Kewajaran berpesta diamini oleh seorang aktivis muda...(more)
  • URUSAN PEREMPUAN, URUSAN SEMUA LINI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS 2012) tengah melansir isu besar yang menjadi fokus utama dewasa ini -- perempuan dan anak. Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, tema HAS tersebut sangat beralasan. “Data dari nasional hingga daerah, semua mendapati  bahwa kasus...(more)
  • UJICOBA TERAPI AIDS DENGAN REKAYASA GENETIKA (Edisi XII/2012)Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. Kini sejumlah ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan uji coba pengobatan HIV-AIDS...(more)
  • PERAN KAUM MUDA CUKUP SIGNIFIKAN (Edisi XII/2012) Persoalan perempuan dan anak tak bisa dipecahkan sendiri. Semua pihak berkepentingan untuk menyelamatkan generasi. Dan isu HIV/AIDS adalah bagian penting yang terintegrasi dari kehidupan sosial perempuan dan anak. Begitu juga yang didengungkan dalam tema Hari AIDS Sedunia (HAS 2012). Persoalan...(more)
  • SINERGI BERBAGI PERAN ADALAH KUNCI (Edisi XII/2012)Hari AIDS Sedunia (HAS), diperingati setiap tahun oleh seluruh negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tengah menyiapkan rangkaian HAS dengan berbagai hal. Buku pedoman pun tengah dilansir melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Republik...(more)
  • MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN BERSAMA (Edisi XI/2012)Data statistik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang kasus HIV/AIDS di Indonesia  menunjukkan secara komulatif kasus ini per 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 memiliki total jumlah yang terinfeksi di Indonesia sebanyak 86.762 orang. Sedangkan yang sudah dalam tahapan AIDS di Indonesia,...(more)
  • MENGELOLA RISIKO DENGAN POSITIF DAN KONSTRUKTIF (Edisi XI/2012)Awal Oktober lalu, RSUD Badung menolong persalinan ibu yang teridentifikasi ODHA. Ibu rumah tangga berusia 30-an tahun itu, melahirkan bayinya dengan operasi caesar yang disarankan oleh dokter. Tak ada kelainan fisik apapun pada bayi. Hanya saja menunggu 18 bulan lagi untuk mengetahui sang bayi...(more)
  • SUARA ODHA MENOLAK DISKRIMINASI (Edisi XI/2012)Lika-liku, penuh kenangan. Kesedihan berubah menjadi kebanggaan adalah kemungkinan yang ditasbihkan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Itulah perjuangan yang sedang diyakini oleh kelompok ODHA saat ini. Penuh harapan dan selalu ingin mengubah keadaan yang membanggakan. Seperti yang dialami AR...(more)
  • Mengenang Komitmen Sanur MENITI HIDUP LEBIH BAIK (Edisi XI/2012)Perhelatan besar di dunia internasional setiap tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS sedunia. Hari itu mengajak warga dunia untuk menorehkan kembali tentang kumpulan dari segala penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia, dimana sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat merespon sesuai...(more)
  • “TIDAK PAS UNTUK BALI” (Edisi X/2012)Semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah Bali, di satu sisi memang memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Perputaran uang dari bisnis ini lumayan tinggi. Namun bagi pengamat ekonomi Gede Made Sadguna, keberadaan tempat-tempat hiburan tersebut tidak seharusnya...(more)
  • SEDAPNYA ATMOSFER DUNIA MALAM (Edisi X/2012) Sinar laser beragam warna beradu, menusuk setiap sudut ruang. Tubuh-tubuh yang bergerak ritmis, seolah berbalut busana warna-warni. Musik berdentum kuat hingga menggetarkan dada. Atmosfer ruangan menebar aroma alkohol . Perempuan bertubuh seksi sensual bergerak ritmis menggoyang badan. Wow...(more)
  • “DI BALIK PIRINGAN HITAM” (Edisi X/2012)Diskotek dan tempat clubbing, tidak lepas dari “pawang” piringan hitam yang dikenal  disc jockey (DJ). Disc jockey atau joki cakram yang kerap juga disebut hanya deejay adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Media hasil...(more)
  • KETIKA HARGA SEMBAKO MELANGIT (Edisi IX/2012)Ketika harga bahan-bahan kebutuhan pokok melangit jelang Hari Raya Idul Fitri dan Galungan, Agustus lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) se-Bali tidak tinggal diam. Pasar murah digelar serentak di 35 desa di seluruh Bali.  Ni Made Wenten tampak agak kelelahan membawa satu karung kecil beras...(more)