Kamis, 05 Januari 2012
ANAK AYAM ATAU ANAK RAJAWALI ? (Edisi 01/2012)
Tak terasa satu tahun sudah berlalu. Tabloid Galang Kangin kini memasuki edisi ke-tigabelas, sekaligus mengawali tahun 2012. Menjadi tradisi pergantian tahun, saat-saat dimana para pelaku usaha melakukan evaluasi terhadap setahun waktu yang telah dilewati. Tak terkecuali koperasi, melakukan hal yang sama. Serta menetapkan resolusi-resolusi yang ingin dicapai pada satu tahun periode mendatang.
Selain menetapkan resolusi secara internal untuk satu tahun ke depan, yang juga patut mendapat perhatian adalah kesiapan gerakan koperasi dalam menghadapi pasar global yang makin mendekat. Dibukanya keran pasar global tentunya akan memberi peluang pasar seluas-luasnya kepada para pelaku usaha. Di sisi lain, juga memberi peluang kepada pelaku bisnis asing untuk merebut pangsa pasar di dalam negeri. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, tentu merupakan pangsa pasar yang sangat potensial.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah era pasar global akan benar-benar membuka peluang pasar bagi pelaku UKM dan gerakan koperasi? Atau sebaliknya justru menjadi ancaman yang mematikan? Mampukah gerakan koperasi dan pelaku UKM menghadapi persaingan di pasar global nantinya? Melihat kondisi gerakan koperasi saat ini yang masih sangat disusui dan mendapat proteksi dari pemerintah. Serta adanya paradigma tentang koperasi sebagai jenis usaha kelas “sandal jepit”. Belum lagi kesiapan sumber daya manusia yang profesional, terampil dan andal. Serta kemampuan membangun usaha yang bisa memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga usaha yang dibangun bisa benar-benar bergerak di ruang global. Bagaimana sebaiknya gerakan koperasi menyikapi ini? Kiat-kiat apa yang perlu dilakukan? Kebijakan bagaimana sebaiknya diambil pemerintah guna melindungi koperasi dan pelaku UKM? Akankah gerakan koperasi hanya akan menjadi anak ayam di tengah hutan belantara pasar global? Atau mampu menjadi rajawali yang melayang di angkasa langit global?
Edisi kali ini membahas kesiapan gerakan koperasi dalam menghadapi era pasar global sebagai sajian utama. Dengan mendengar pendapat dari beberapa narasumber di antaranya Kepala Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dari pemerintah, Cok Istri Agung Widyawati, Manager Klinik Koperasi dan UKM Provinsi Bali dan anggota legislatif Nyoman Sugawa Kori dari Komisi II DPRD I Bali. Sementara Dr. Ketut Budiartha SE, MSi. AK selaku pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi UNUD dan Nyoman Suwirta sebagai pelaku gerakan koperasi. Serta Kepala Kantor Cabang Bank Indonesia Provinsi Bali Jeffrey Kairupan, juga memberi pandangan yang berbeda.
Edisi kali ini juga menampilkan ide-ide sederhana, yang tampaknya sepele, namun ternyata bisa menjadi peluang usaha dan memberi keuntungan yang menjanjikan ketika digeluti dengan benar. Serta kisah sukses pelaku usaha yang bisa memberi inspirasi juga layak untuk disimak. Sementara untuk rubrik seni budaya, redaksi melihat tradisi ngulapin yang masih bertahan hingga kini sebagai warisan leluhur, juga merupakan sajian menarik untuk lebih menambah wawasan tentang seni budaya Bali.
Akhir kata, redaksi mengucapkan selamat membaca dan Selamat Tahun Baru 2012!